Friday, December 26, 2014

Physics Fire & Smoke Tutorial in Blender 2.72

Pada tutorial blender kali ini kita akan mempelajari bagaimana menggunakan physics smoke item di blender 2.72. Pertama-tama buat project baru diblendernya dan ganti blender render menjadi cycle render. Kemudian Kubusnya discale, kubus ini nantinya akan digunakan sebagai domain. Jadi scalenya disesuaikan saja.


Kemudian, kubus ini kita tambahkan "domain physics", Caranya klik icon physics, kemudian "smoke", terus "domain" :

Setelah diubah menjadi domain, terlihat kubusnya menjadi transparan. Kemudian tambahkan object baru yang terletak didalam domain kubus tersebut. Objectnya terserah saja, untuk project ini digunakan bola :


Nah untuk bola tersebut, kita tambahkan "fire & smoke" :


Nah sampai disini, jika kita tekan Alt+A, maka kita dapat melihat animasi api dan asap sederhana yang keluar dari bola, seperti terlihat di bawah :


Kemudian kita akan memberikan beberapa konfigurasi agar api dan asapnya terlihat lebih eksotis. Pertama-tama konfigurasi untuk domain :


Jika Alt+A kembali dijalankan hasilnya :


Terlihat lebih baik dari yang sebelumnya. Kemudian kita akan beralih ke node editor. Dalam kondisi domain masih "terselect", Ubah screennya menjadi 2 bagian, kemudian screen yang baru pilih node editor, kemudian tambahkan material baru pada domain tersebut, sehingga terlihat "diffuse BSDF" material :

Terus, diffuse BSDF-nya dihapus saja, kemudian tambahkan "attribute" dibagian "input" :


Attribute tersebut diberi nama "density". Kemudian tambahkan "Volume Scatter" dan "Volume Absorption",masing-masing terletak di dalam Shader :



Kemudian hubungan node "fac" dari Attribute ke "density" di Volume Scatter dan absorption :

Terus, color dari masing-masing volume di ganti jadi putih sprti trlihat di atas. Kemudian tambahkan "mix shader" :

Letakkan sebelum output dan hubungan nodenya seperti terlihat di bawah :


Kemudian, Select "Lamp" kemudian pilih "use node", dan ubah strength dari lamp tersebut menjadi 5000 :


Nah... sampai disini, jika kita mengganti tampilan solid ke render hasilnya :


Kemudian, select "domain" kembali, dan beralih ke node view, kemudian tambahkan "Bright Contrast" dibagian color :


Tempatkan Bright Contrast tersebut seperti terlihat di bawah :

Jangan lupa Contrastnya diganti ke 1.5. Tambahkan "Math" :

Letakkan diantara Attribute dan Bright Contrast, kemudian ganti tipe math tersebut menjadi "multiply" dengan value "7" :


Ok. Sekarang akan ditambahkan "Attribute" lain dengan nama "fire" dan letakkan posisinya dibawah attribute "density" :



Kemudian tambahkan ColorRamp:





Kemudian tambahkan Bright Contrast dan multiply seperti sebelumnya {dikopi aja}, kemudian hubungkan masing-masing node :


Kemudian tambahkan "Emission" dan hubungkan lagi :



Setelah itu tambahkan "Add Shader" :


Posisikan "add shader"-nya sehingga bisa terhubung seperti pada gambar di bawah :


Sampai disini, jika projectnya di render, hasilnya :

Sekarang waktunya menambahkan warna-warna pada ColorRamp. Pertama-tama, komponen "hitam" pada ColorRamp, alphanya diubah menjadi nol :


Kemudian yang warna putih, alphanya diubah jadi 0,28 - 0,3, terserah saja :


Terus, tambahkan komponen warna baru. Caranya tinggal tekan tanda "+", maka akan muncul komponen warna yang baru. Ilustrasi seperti terlihat di bawah :


Nah, tambahkan 4 biji komponen warna lagi dan posisikan seperti di bawah :


Ok, Mari kita mulai dengan komponen warna no.4. Settingannya :

Kemudian yang no.3 :



*BERSAMBUNG.......



Wednesday, December 24, 2014

Menemukan Directory File.exe Menggunakan C# WPF

Jika kita mencari kode program dalam C# di google untuk menemukan directory file.exe dari program yang kita buat di visual studio, maka akan ditemukan banyak cara untuk menemukan directory file.exe tersebut. Nah disini cuma diperlihatkan 4 cara untuk mencapai tujuan ini. Untuk itu, silahkan buat project baru di visual studio 2010, dengan tampilan main window seperti terlihat di bawah :


Jadi terlihat, main windownya terdiri dari 4 button dan 4 textbox. Kemudian masing-masing textbox-nya diberi nama yang spesifik biar tar mudah dipanggil didalam kode program untuk tiap button. Penamaan textboxnya terserah saja sesuai keinginan, untuk project ini digunakan masing-masing nama seperti terlihat di bawah :


Ok, berikutnya akan ditambahkan kode di dalam tiap button. Untuk button pertama :
Kemudian untuk button kedua :
Untuk button ketiga :
Untuk button keempat :

Ok. Jika aplikasinya dijalankan, dan masing-masing tombolnya di tekan, hasilnya :


Jika file.exe-nya dipindahkan ke directory yang lain :

Jika file.exe-nya dirunning dari komputer lain dalam jaringan :

Terlihat... masing-masing kode dapat digunakan untuk menemukan directory aktual file.exe yang sedang running. Nggg.... Jika keempat cara tersebut dibandingkan, Saya pribadi lebih memilih cara yang "kedua" hehehe... :D

Sekian... Moga bermanfaat... :-)