Friday, August 31, 2012

Default Bearer, Dedicated Bearer,.. Apa Sebenarnya Bearer itu ?

Jika kita sering menghadapi data flow dalam jaringan LTE atau jika sering membaca standard-standard tentang LTE, maka pada kita dapat menjumpai kata yang sering disebut dengan bearer. Nah sebelum berbicara mengenai apa itu Bearer, mari lihat definisi dari bearer itu sendiri :

"Bearer is just a virtual concept. It defines how the UE data is treated when it travels across the network. Network might treat some data in a special way and treat others normally. Some flow of data might be provided guaranteed bit rate while other may face low transfer.  In short, bearer is a set of network parameter that defines data specific treatment   e.g. Person A will always get at least 256 Kbps download speed on his LTE phone while for person B there is no guaranteed bit rate and might face extremely bad download speed at times"

"Bearer adalah hanya suatu konsep virtual. Bearer ini mendefinisikan bagaimana data dari UE diperlakukan ketika berada dalam jaringan. Jaringan/eNB mungkin  memperlakukan suatu data dengan special dan data lain secara normal saja. Beberapa data flow mungkin disediakan bit rate yang pasti sedangkan data lain hanya menunggu resource yang tersedia. Secara sederhana, bearer adalah kumpulan parameter tertentu dari jaringan yang mendefinisikan bagaimana suatu data diperlakukan. Sebagai contoh, seseorang akan selalu memperoleh kecepatan download paling rendah 256 Kbps pada teleponnya yang support jaringan LTE sedangkan orang lain yang tidak memiliki guaranted bit rate mungkin dapat memperoleh kecepatan download yang jelek haha... :D "
okay sekarang mari kita lihat lebih jauh tentang default bearer dan dedicated bearer

Default Bearer

Ketika UE masuk ke dalam jaringan untuk yang pertamakalinya, UE tersebut akan diberikan default bearer saja selama UE tersebut berada dalam jaringan. Default bearer ini tidak mempunyai QoS dan tidak mempunyai juga best effort service. Setiap default bearer mempunyai satu IP address. UE dapat mempunyai default bearer yang laen. Nah karena mempunyai beberapa default bearer, berarti UE juga mempunyai beberapa alamat IP yang berbeda untuk setiap default bearer tersebut. Namun setiap UE hanya dapat mempunyai maksimum 11 default bearer saja.

Dedicated Bearer
Secara simpel, yang membedakan default bearer dan dedicated bearer itu adalah QoS. Yah dedicatedd bearer mempunyai QoS. Dedicated bearer bertindak sebagai bearer tambahan yang prioritasnya berada di atas default bearer. Namun dedicated bearer ini tidak membutuhkan IP address tambahan, sehingga default bearer ini selalu berhubungan dengan default bearer sebelumnya yang telah dikonfigurasi dari jaringan. Untuk layanan seperti VoIP, IMS, VoLGA, kita membutuhkan guaranted bit rate dan juga prioritas untuk flow datanya. Nah disinilah peranan dedicated bearer untuk layanan tersebut. Sebagai contoh, seseorang yang menonton video di Youtube mungkin dapat mengalami masalah dalam hal buffering, tetapi jika performance untuk VoIP atau Skypenya tidak mengalami masalah yang sama karena berada dalam dedicated bearer. Liat gambar di bawah :D





Friday, August 10, 2012

Kunci Pembuka Hati

"Barang siapa yang dibuka dadanya untuk Islam, maka ia berada di tengah-tengah Nur Tuhannya. Neraka waill disediakan bagi oranag yang hasad (keras) hatinya dan tidak berdzikir kepada Allah, orang itu berada dalam kesesatan yang nyata"
Q.S. Az-Zumar ayat 22


Penduduk dunia saat ini kurang lebih 6,5 milyar, kurang lebih 1,5 milyar diantaranya adalah muslim. Masih perlu dipertanyakan apakah semua muslim tersebut termasuk muslim yang taat. Misalnya dalam masalah shalat, kiranya masih ada yang belum shalat atau belum mentaatinya, atau terlebih lagi jika diukur dari kualitas ibadah.

Kenapa demikian ? Karena manusia itu mempunyai dua dimensi kehidupan. Dimensi pertama adalah dimensi lahir, dan kedua adalah dimensi batin. Oleh karena itu sebagai manusia, umat Islam mempunyai kewajiban beribadah dalam dua dimensi yaitu ibadah lahir dan ibadah batin.

Sangat perlu diketahui bahwa agar ibadah itu menjadi kategori yang benar, sesuai tuntunan dan aturan, maka dalam hal ini diperlukan ilmu.

Oleh karena ibadah itu terdiri dari ibadah lahir dan ibadah batin, maka ilmu yang dibutuhkan juga adalah ilmu untuk ibadah lahir dan ilmu untuk ibadah batin. Karena itu pula manusia muslim memerlukan pembimbing (guru) dalam ibadah lahir (dalam istilah lain ilmu syariat) dan perlu pembimbing (guru) dalam hal ibadah batin (ilmu hakikat), sehingga kita sebagai umat muslim harus mampu shalat secara lahir dan batin. Begitu pula dengan ibadah-ibadah lainnya seperti puasa, zakat dan haji harus juga terintegrasi lahir dan batin.

Dimensi batin atau alam batin sangat jauh lebih luas dari alam dhohir. Perlu diketahui bahwa alam dhohir dalam ilmu tasawuf terkenal dengan sebutan alam mulki, yaitu alam dibawah langit pertama yang didalamnya terdapat bumi, manusia, pohon, awan, udara, dan alam semesta lainnya.

Sedangkan alam batin terdiri dari langit ke satu sampai ke tujuh, alam jabarut dan alam lahut. Dengan demikian ibadah manusia itu harus mampu menembus alam-alam tersebut.

Untuk memahami masalah tersebut di atas tidaklah mudah, syaratnya manusia harus betul-betul memahami tentang jati diri yang sebenarnya. Agar manusia mengenal jati diri yang sebenarnya, maka ia harus mencari dan menemukan orang yang menunjukkan hal itu, yaitu seorang ahli/guru khusus yaitu mursyid (istilah tasawuf).

Dalam kitab Sirru asror bahwa dalam tubuh manusia terdapat 4 lapisan ruh. Ruh yang pertama disebut ruh jasmani yaitu untuk kebutuhan hidup jasad/badan. Yang kedua disebut ruh ruhani yaitu untuk keperluan hidup hati (qolbu). Yang ketiga adalah ruh sulthoni yaitu untuk keperluan hidup fuad (mata hati). Dan yang keempat adalah ruh Al-Qudsy yaitu untuk kebutuhan sirri (rasa dalam mata batin) manusia. Dijelaskan dalam kitab sirrul asror, jika seseorang beribadah hanya dengan badan/jasmaninya saja, maka hal itu sebatas dalam alam mulki saja. Jika ia beribadah tembus ke dalam hatinya, maka ia telah beribadah atau berkomunikasi dengan alam samawi (malakut). Jika ibadah kita telah tembus ke fuad (mata hati), maka kita telah beribadah atau berkomunikasi di alam jabarut dan jika ibadahnya telah tembus ke sirri (lapisan yang paling dalam) maka kita telah beribadah/berkomunikasi dengan alam lahut. Yang terakhir inilah yang disebut dengan liqqo Allah (bertemu dengan Allah) atau ru'yatullah (melihat Allah) atau disebut juga "wushul" dimana semua ini hanya bisa dicapai dengan bantuan seorang guru rohani (mursyid).

Untuk bisa memasuki alam lahut itu betul-betul bukan perkara yang mudah. Dalam riwayat Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW bahwa nabi kita mampu masuk ke alam lahut, tapi malaikat Jibril sendiri tidak mampu memasuk alam lahut tersebut. Hal ini karena malaikat Jibril diciptakan Allah dari nur jabarutiyah, sehingga ketika peristiwa mi'raj itu malaikat Jibril hanya sampai pada alam jabarut. Sedangkan Rasulullah SAW masuk kepada Maq'ady sidqin 'inda malikin mu'tadin. Hal yang terakhir ini bukan hanya untuk Muhammand SAW saja, melainkan juga untuk ummat-ummatnya yaitu dengan bantuan/bimbingan guru rohani (mursyid). Dalam kitab mittahus shudur dijelaskan bahwa bilamana Allah berkehendak memberikan kewalian kepada seseorang, maka Allah akan membukakan pintu hatinya sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surah Ibrahim ayat 27 yang artinya : "Allah mengukuhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh." Arti ucapan yang teguh maksudnya dengan kalimat thoyyibah yang disebut dalam surah Ibrahim ayat 24. Penjelasan tentang dzikir adalah bacaan atau peringatan. Semua kalimat itu termasuk dzikir jadi dzikir itu terbagi menjadi dua, yaitu dzikir jahar (keras) dengan lisan, dzikir khaofi/sir yaitu dzikir yang dilafadkan dalam hati. Sedangkan pintu dzikir yang sebenarnya adalah lorong atau koridor dalam hati kita semua. Pintu ini sudah sangat terkunci kuat oleh perbuatan maksiat yang dilakukan oleh setiap manusia sejak dilahirkan hingga sekarang. Kunci ini semakin kuat dengan adanya penyakit hati seperti sombong, angkuh, ujub, ria, takabbur, sum'ah, malas, dendam, iri hati, dsb. Semakin seseorang banyak melakukan perbuatan maksiat maka semakin terkuncilah hati orang tersebut. Sebagai contoh seseorang terkena penyakit malas, yaitu malas melakukan shalat sunnah, penyakit itu bisa merembes ke malas melakukan shalat yang wajib, bila sudah berani melalaikan yang wajib akan merembes dalam perbuatan mudah melakukan perbuatan mungkar (maksiat).

Oleh karena itu saking pentingnya bagi kehidupan manusia, sesulit apapun pintu hati yang terkunci rapat itu tetap harus dibuka. Alat pembukanya adalah hanya satu yaitu nur ilah (cahaya Allah). Permasalahannya sekarang adalah bagaimana cara menemukan orang yang telah diberi nur ilah dan yang akan menembuskannya pada hati setiap orang yang meminta kepadanya ?

Hal ini memang tidak mudah, tidak semua kyai, ulama, mubaligh bisa melakukan hal tersebut. Dan oleh karena hal ini maka da'wah Islam belum begitu berhasil. Jadi da'wah Islam selama ini hanya kebanyakan masih berupa pelajaran yang diterima oleh telinga dan diteruskan ke otak manusia, tetapi belum mampu menembus ke dalam hati (qalbu) manusia. Hal ini dapat terbukti bahwa walaupun dakwah Islam telah semarak dimana-mana, tetapi masih banyak umat Islam yang belum taat. Sebagai contoh misalnya shalat berjamaah lima waktu sehari semalam, rata-rata mesjid tidak dipenuhi jemaah, hanya pada hari jumat saja dan juga di bulan Ramadhan saja, itupun hanyan di awal Ramadhan, di akhir Ramadhan mesjid sudah mulai surut dari jamaah. Oleh karena itulah sangat penting bagi manusia untuk menerima talqin dzikir dari seorang ulama ahli ruh (mursyid) yaitu seseorang yang telah mendapatkan nur ilahi tadi.

Sehingga apabila manusia telah dapat merasakan nikmatnya dzikir, maka akan terasa sekali suatu kenikmatan yang tak terhingga. Agar terasa nikmat dengan hati, maka dzikir itu harus dengan i'itirab yaitu pengakuan bahwa tidak ada pencipta kecuali hanya Allah SWT, tidak ada pemberi rizki selain hanya Allah, tidak ada yang patut disembah selain hanya Allah. Sehingga mencapai tidak ada maujud selain Allah. Disitulah kita mencapai kenikmatan dzikir tersebut, maka telah dapat dikatakan kita mendekati Allah SWT.

Setiap manusia yang telah bisa berdzikir di muka bumi ini akan dibawa/dijemput oleh Allah SWT ke majelis unsi yaitu majelis kesenangan dan kenikmatan atau majelis yang lepas dari segala kaitan duniawi. Dan dijemputlah orang tersebut ke majelis-Nya untuk bergabung dengan-Nya. Ketika itulah bagi orang tersebut terbuka semua penghalang (hijab) yang menutupi, lalu masuk ke daerah fardaniyah (daerah kemanunggalan), dan dibukalah baginya semua pintu oleh para penjaganya (malaikat).

Demikianlah hal tersebut di atas sebetulnya bukan perkara yang mudah. Oleh karena itu semua orang merasa bodoh dan hina. Tanpa perasaan rendah, hina, dan bodoh, orang tersebut tidak akan sampai kepada Allah.

Seorang sufi memberikan nasihat : "Tempatkanlah kepalamu di bawah telapak kaki orang, jangan menempatkan kaki di atas kepala orang." Dan jangan ada satupun makhluk di dunia ini yang kita hina terlebih kepada manusia, atau sesama muslim karena hal itu akan menjadi hijab (penutup) kita mendekat kepada Allah swt. Tetapi jika kita merasa sebagai yang paling bodoh, paling hina, paling kotor, maka sebenarnya inilah satu kunci seseorang mi'raj kepada Allah SWT. wallahu 'alam. Semoga Allah mencurahkan hidayah-Nya kepada kita semua, amin...

Pada malam Lailatul Qadr. Do'a yang dianjurkan untuk dimunajatkan kepada Allah yang diriwayatkan dari Aisyah ra. Rasulullah menganjurkan mengucapkan :
"Allahumma innaka a'afuun tukhibbul afwufakfu a'annaa yaa kariim"
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan senang memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku,
HR. Al-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad.


Dikutip dari :
Buletin Da'wah DKM Al-Murabbi
Jl. Prof. Dr. Ir. Sutami No.122, Bandung 40152



Thursday, August 9, 2012

Non Persistent Scheduling in LTE


Pada mode persistent scheduling, UE dapat mengirim data ke eNB setiap saat ketika eNB mengirim UL Grant setiap saat. Tetapi bagaimana jika eNB tidak mengirim UL grant tersebut setiap waktu ? Dalam kasus ini, UE harus meminta eNB untuk mengirim UL grant (DCI 0). Jika eNB mengirim UL Grant, maka UE dapat mengirim data (UL data) diperbolehkan dalam UL Grant tersebut. Prosedur ini bisa dilukiskan seperti di bawah :
  1.     UE mengirim SR (Scheduling Request) pada PUCCH
  2.     eNB membalas dengan mengirim UL Grant (DCI 0) pada PDCCH
  3.     UE mendekode DCI 0 dan melakukan transmisi data pada PUSCH sesuai dengan Resource Block (RB) yang dispesifikasikan pada DCI 0
  4.     eNB kemudian mendekode data pada PUSCH
  5.     eNB kemudian mengirim ACK/NACK pada PHICH
  6.     jika eNB mengirim NACK, maka UE kembali pada langkah pertama









Persistent Scheduling in LTE


Ada beberapa skema scheduling dalam LTE. Yang paling sederhana adalah persistent scheduling. Pada mode ini eNB mengrim ‘Grant’ pada DCI Format 0 pada setiap subframe. Ilustrasinya seperti terlihat pada point-point di bawah :

  1. eNB mengirim data pertama pada PDSCH dan PDCCH yang mempunyai DCI Format 1 untuk DL data decoding dan DCI Format 0 untuk UL Grant. Jika tidak ada data downlink yang perlu untuk dikirimkan ke UE, eNB hanya mengirim DCI Format 0 pada PDCCH tanpa PDSCH
  2. UE mendekode PCFICH untuk mengetahui nilai CFI
  3. UE mendekode PDCCH dan memperoleh informasi pada DCI Format 1
  4. Berdasarkan DCI Format 1, UE mendekode data downlink dari eNB sebelumnya
  5. UE mendekode informasi pada DCI Format 0 dari PDCCH
  6. UE mengirim ACK/NACK untuk data downlink tersebut melalui UCI
  7. UE mengecek field Grant
  8. Jika Grant tersebut mencukupi/diperbolehkan, maka UE melakukan transmisi data Uplink melalui PUSCH
  9. eNB mendekode data dari UE tersebut dan mengirim ACK/NACK melalui PHICH
  10. UE mendekode PHICH dan melakukan retransmisi jika PHICH tersebut berisi NACK
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada flow di bawah :

















Untuk informasi yang lebih detail tentang DCI Format 0, bisa dilihat TS 36.212 bagian 5.3.3.1.1-Format 0.
Proses yang diilustrasikan di atas pada kenyataannya sangatlah rumit dan membutuhkan banyak troubleshooting dan debugging. Jadi dalam hal fase development dan testing, biasanya proses tersebut dipecah dalam beberapa procedure yang lebih sederhana/kecil dan memeriksa procedure-prosedure tersebut step by step.

Step 1 : Penerimaan data downlink dan tidak ada transmisi ACK/NACK

  • eNB mengirim data pada PDCCH dan PDSCH
  • Periksa apakah UE dapat mendecode data pada PDSCH
Untuk dapat melakukan hal ini UE harus dapat melakukan langkah 2, 3, dan 4 di atas.

Step 2 : Penerimaan DCI Format 0
  •       eNB mengirim DCI Format 0 (UL Grant) tanpa transmisi data pada PDSCH
  •     periksa apakah UE dapat mendekode DCI Format 0

Hal ini harus dipastikan bahwa alokasi Resource yang UE decode harus sesuai dengan DCI Format 0 yang dikirim oleh eNB

Step 3 : Transmisi PUSCH berdasarkan DCI Format 0
  • a)      eNB mengirim DCI Format 0 (UL Grant) tanpa transmisi data pada PDSCH
  • b)      UE melakukan transmisi UL data pada PUSCH
  • c)      eNB mendekode data yang diterima pada PUSCH
  • d)      periksa apakah data yang didekode oleh eNB sama dengan apa yang dikirim UE

untuk melakukan hal ini, UL DMRS untuk PUSCH harus sudah diimplementasikan dan harus dipastikan bahwa UE melakukan transmisi data pada PUSCH sesuai dengan resource block yang dispesifikasikan pada DCI Format 0

Step 4 : Penerimaan DL data dan ada transmisi ACK/NACK
  • a)      eNB mengirim data melalui PDCCH dan PDSCH
  • b)      UE mendekode data pada PDSCH
  • c)      UE juga harus mengirim ACK/NACK untuk data pada PDSCH tersebut


Step 5 : transmisi UL data dan penerimaan ACK/NACK
  • a)      eNB mengirim DCI Format 0 (UL Grant) tanpa transmisi data pada PDSCH
  • b)      maka UE melakukan transmisi data pada PUSCH
  • c)      kemudian eNB mendekode data pada PUSCH yang dikirim UE
  • d)      eNB mengirim ACK/NACK pada PHICH
  • e)      UE harus dapat mendekode ACK/NACK dari eNB tersebut

f)        UE harus melakukan retransmisi jika memperoleh NACK




Monday, August 6, 2012

GENERAL MESSAGE STRUCTURE in LTE


1.     BCCH-BCH-Message
   
Message ini dikirim oleh E-UTRAN ke UE melalui BCCH kemudian melewati BCH. Isi messagenya yaitu :

BCCH-BCH-Message ::= SEQUENCE {
            Message                      BCCH-BCH-MessageType
}
BCCH-BCH-MessageType ::=      MasterInformationBlock


2.      BCCH-DL-SCH-Message

Message ini dikirim oleh E-UTRAN ke UE melalui BCCH kemudian melewati DL-SCH transport chanel. Isi messagenya yaitu :

BCCH-DL-SCH-Message ::=  SEQUENCE {
            Message                                  BCCH-DL-SCH-MessageType
}
BCCH-DL-SCH-MessageType ::= CHOICE {
            systemInformation                              SystemInformation,
            systemInformationBlockType1           systemiInformationBlockType1
}



3.     MCCH-Message

Message ini dikirim oleh E-UTRAN ke UE melalui MCCH logical channel. Isi messagenya yaitu :

MCCH-Message ::=                SEQUENCE {
            Message                                  MCCH-MessageType
}
MCCH-MessageType  ::= CHOICE {
            mbsfnAreaConfiguration-r9               MBSFNAreaConfiguration-r9
}


4.      PCCH-Message

Message ini dikirim oleh E-UTRAN ke UE melalui PCCH. Isi messagenya yaitu :

PCCH-Message ::=    SEQUENCE {
            Message                      PCCH-MessageType
PCCH-MessageType ::=  CHOICE {
            Paging                         paging
}





5.     DL-CCCH-Message

     Message ini dikirim oleh E-UTRAN ke UE melalui CCCH logical channel kemudian melewati DL-SCH transport channel. Isi messagenya yaitu :
      DL-CCCH-Message  ::=  SEQUENCE {
            Message                      DL-CCCH-MessageType
}
       DL-CCCH-Message ::=  CHOICE {
            rrcConnectionReestablishment               RRCConnectionReestablishment
            rrcConnectionReestablishmentReject     RRCConnectionReestablishmentReject
            rrcConnectionReject                               RRCConnectionReject
            rrcConnectionSetup                                RRCConnectionSetup
}      }

     

    6.      DL-DCCH-Message


     Message ini dikirim oleh E-UTRAN ke UE melalui DCCH logical channel kemudian melewati DL-SCH transport channel, Isi messagenya yaitu:

DL-DCCH-Message ::=  SEQUENCE {
            Message                      DL-DCCH-MessageType
}
      DL-DCCH-MessageType ::= CHOICE {
            csfbParameterResponseCDMA200                CSFBParametersResponseCDMA2000
            dlInformationTransfer                                     DLInformationTransfer
            handoverFromEUTRAPreaparationRequest HandoverFromEUTRAPreparationRequest
            mobilityFromEUTRACommand                     MobilityFromEUTRACommand
            rrcConnectionReconfiguration                       RRCConnectionReconfiguration
            rrcConnectionRelease                                     RRCConnectionRelease
            securityModeCommand                                  SecurityModeCommand
            ueCapabilityEnquiry                                       UECapabilityEnquiry
            counterCheck                                                  CounterCheck
            ueInformationRequest-r9                                UEInformationRequest-r9
            loggedMeasurementsConfiguration-r10         LoggedMeasurementsConfiguration-r10
            rnReconfiguration-r10                                    RNReconfiguration-r10
}    }



    

   7.      UL-CCCH-Message


     Message ini dikirim oleh UE ke E-UTRAN melalui UL-SCH kemudian melewati CCCH logical channel. Isi messagenya yaitu :

      UL-CCCH-Message  ::=  SEQUENCE {
            Message                      UL-CCCH-MessageType
}
      UL-CCCH-MessageType ::=  CHOICE {
            rrcConnectionReestablishmentRequest          RRCConnectionReestablishmentRequest
            rrcConnectionRequest                                    RRCConnectionRequest
}      }
}


    8.      UL-DCCH-Message


     Message ini dikirim oleh UE ke E-UTRAN melalui UL-SCH kemudian melewati DCCH logical channel. Isi messagenya yaitu :

      UL-DCCH-Message  ::=  SEQUENCE {
            Message                      UL-DCCH-MessageType
}
      UL-DCCH-MessageType  ::=  CHOICE {
            csfbParameterRequestCDMA2000                 CSFBParameterRequestCDMA2000
            measurementReport                                        MeasurementReport
            rrcConnectionReconfigurationComplete        RRCConnectionReconfigurationComplete
            rrcConnectionReestablishmentComplete       RRCConnectionReestablishmentComplete
            rrcConnectionSetupComplete                         RRCConnectionSetupComplete
            securityModeComplete                                   SecurityModeComplete
            securityModeFailure                                       SecurityModeFailure
            ueCapabilityInformation                                UECapabilityInformation
            ulHandoverPreparationTransfer                    ULHandoverPreparationTransfer
            ulInformationTransfer                                    ULInformationTransfer
            counterCheckResponse                                   CounterCheckResponse
            ueInformationResponse-r9                              UEInformationResponse-r9
            proximityIndication-r9                                    ProximityIndication-r9
            rnReconfigurationComplete-r10                     RNReconfigurationComplete-r10
}      }

   




     

Sunday, August 5, 2012

SEDEKAH DAPAT MENOLAK BENCANA/MUSIBAH

"Jangan menghilangkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima"
QS. Al-Baqarah ayat 264

Di dalam kitab "Tanbihul Ghafilin" yang ditulis oleh Al-Faqih Abu Laits As-Samarqandi, dikisahkan bahwa suatu ketika Nabi Isa AS berjalan-jalan melewati sebuah desa dan di desa itu ada seorang tukang penatu, kemudian beberapa penduduk desas mengeluh: "Wahai Nabi Isa AS!, tukang penatu itu sering merobekkan pakaian kami lalu ditahannya. Maka tolong do'akanlah kepada Allah agar ia tidak membawa bungkusan itu ke rumahnya." Nabi Isa AS lalu berdo'a, "Ya Allah semoga ia tidak bisa membawa bungkusan pakaian itu ke rumahnya". Tidak lama kemudian tukang penatu itu pergi untuk mengambil pakaian dari para pelanggangnya dan membawa tiga potong roti. Kemudian seorang ahli yang biasa ibadah di gunung datang memberi salam kepada tukang penatu seraya berkata, "Apakah kamu mempunyai roti untuk diberikan kepadaku, agar aku bisa mencium baunya, karena telah sekian lama aku tidak makan roti". Tukang penatu itu memberikan sepotong roti kepada ahli ibadah. Maka ahli ibadah itu berkata: "Wahai tukang penatu, semoga Allah mengampuni dosamu dan membersihkan hatimu". Tukang penatu itu memberikan sepotong roti lagi dan ahli ibadah itu berkata: "Wahai tukang penatu, semoga Allah membangunkan istana untukmu di surga". Kemudian tukang penatu itu sore harinya pulang dengan selamat, sehingga orang-orang desa berkata:  "Wahai Nabi Isa AS, tukang penatu itu pulang dengan selamat". Nabi Isa AS bersabda: "Panggillah dia ke sini" Kemudian tukang penatu itu datang menghadap, Nabi Isa AS bertanya: "Hai tukang penatu, apa yang kamu lakukan hari ini ?" Ia menjawab, "Saya didatangi oleh orang ahli ibadah yang dari gunung itu dan ia meminta makanan, maka saya beri tidak potong roti, setipa saya beri sepotong roti ia mendoakan saya." Nabi Isa AS bersabda: "Berikanlah kepadaku bungkusan yang kamu bawa itu, aku ingin melihatnya". Kemudian ia menyerahkannnya. Beliau langsung membukanya dan didalamnya ada ular hitam yang mulutnya diikat dengan tali besi, kemudian Nabi Isa AS bersabda: "Wahai ular hitam", ular menjawab: "Ada apa Nabiyullah". Beliau bersabda: "Bukankah kamu diutus untuk mencelakakan orang ini?" Ular menjawab "Benar, akan tetapi ketika ia didatangi seorang yang ahli ibadah di gunung itu dan meminta makanan kepadanya, ia memberinya. Pada setiap potong roti yang ia berikan, ahli ibadah itu senantiasa berdo'a untuk kebaikan tukang penatu itu dan malaikan mengamininya. Kemudian Allah SWT mengutus malaikat untuk mengekang mulutku dengan tali besi". Nabi Isa AS lalu bersabda,"Perbaikilah tingkah lakumu, dosa-dosamu telah diampuni karena berkah sedekahmu kepada ahli ibadah".

Pada kisah lain, diceritakan sebagai berikut:
Suatu ketika ada seorang pendeta dari kalangan Bani Israil yang beribadah di dalam biaranya selama 60 tahun. Pada suatu hari ia melihat pemandangan yang ada di sekelilingya dan ia sangat terpesona seraya berkata : "Alangkah senangnya jika aku bisa turun ke sana untuk berjalan-jalan dan melihat-melihat pemandangan di sana". Kemudian ia juga turun dengan membawa sepotong roti, lalu di tengah jalan ia bertemu dengan seorang wanita yang merayunya, sehingga ia terpesona dan tidak bisa mengedalikan nafsunya serta berbuat zina dengannya. Dalam keadaan berdosa seperti itu ia memberikan sepotong roti itu kepada pengemis. Singkat kisah pendeta itu meninggal, amal ibadahnya selama 60 tahun ditimbang dan ternyata dosa-dosanya lebih berat. Namun ketika pahala sedekah sepotong roti itu diletakkan pada timbangan, timbangan amal kebaikannya langsung menjadi lebih berat mengalahkan dosanya. Oleh karena itu menurut keterangan bahwa sedekah itu menutup 76 pintu kejahatan.

Memperhatikan kedua kisah tersebut di atas, bahwa ternyata pahala amal sedekah itu sangatlah besar. Do'a Nabi Isa AS tidak mempan atas seorang penatu karena amalan sedekahnya. Begitu juga dengan dosa seorang pendeta yang berbuat zina, ternyata bisa dikalahkan dengan amalan sedekah.

Ini merupakan pelajaran penting bagi kita semua bahwa sedekah berfungsi sebagai penolak bencana. Oleh karena itu, sungguh satu kesalahan apabila ada seseorang yang merasa rugi dengan bersedekah. Memang secara kasat mata atau secara ekonomi bahwa dengan bersedekah harta kita atau uang kita semaking berkurang. Padahal dibalik itu rahasia Allah melipatgandakan amalan sedekah. Salah satunya adalah dapat menolak bencana. Bisa dibayangkan jika kita enggan bersedekah, bisa jadi bencana menimpa kita, maka berapa banyak kerugian yang diderita yang harus dikeluarkan. Sebagai contoh karena tidak mau mengeluarkan sebagian dari harta yang kita miliki, lalu tidak terasa Allah memberinya sakit (nau'dzubillah mindzaalik), berapa besar kerugian yang dikeluarkan, dengan sakit kita tidak bisa bekerja, lalu harta yang sudah kita milikipun harus kita keluarkan untuk berobat. Bukankah itu menjadi kerugian yang lebih besar daripada sedekah yang bisa keluarkan!

Kedua kisah di atas bisa jadi pelajaran, tetapi itu bukan berarti mengajarkan agar kita bebas dengan sengaja melakukan perbuatan dosa, maksiat dan lain-lainnya, lalu disiapkan juga untuk menghapus dosa-dosa tersebut dengan bersedekah. itu BUKAN SAMA SEKALI SEPERTI ITU, kisah yang sengaja dipaparkan di atas lebih mengedepankan pada nilai besarnya fadhilah atau keutamaan sedekah bagi pelakunya. Maksudnya, apabila kita sudah terlanjur melakukan dosa/maksiat yang bisa dapat menimbulkan bencana itu. Tentu saja bahwa sedekah akan memberi banyak manfaat bagi si pelakunya bila betul-betul ikhlas karena Allah SWT saat mengeluarkannya. Ikhlas berarati hanya mengharapkan keridhoan Allah semata, tidak ada sedikitpun imbalan yang diharapkan dari seorang atau makhluk.

Agar sedekah membawa banyak manfaat dan dapat berlipat ganda amal ibadahnya, hendaknya kita memperhatikan perilaku yang dapat membesarkan sedekah disisi Allah SWT. Apa sajakah perilaku yang dapat membesarkan nilai sedekah disisi Allah :

  1. Harta/uang yang disedekahkan berasal dari harta yang halal, sebagaimana firman Allah dalam Q.S.Al-Baqarah ayat 267 yang artinya : "Nafkahkanlah hartamu di jalan Allah sebagian dari usahamu yang baik". Ayat ini memberi pelajaran kepada kita bahwa dalam mencari harta/uang haruslah dengan cara-cara yang baik dan halal.
  2. Memberikan dari harta yang sedikit dulu, maksudnya bersedekah itu tidak harus menunggu kita mempunyai banyak harta dulu baru mau bersedekah atau menunggu dulu sampai jadi orang kaya. Berapapun harta yang kita miliki sekalipun sedikit, dari harta itu kita dapat melakukan sedekah kepada orang lain.
  3. Bersegera mengeluarkan sedekah karena khawatir terburu dipanggil Allah (datang kematian). Hal ini mengandung arti bahwa kita tidak boleh menunda-nunda sedekah, karena kita tidak dapat menjamin sampai kapan umur kita. Apabila kita telah dipanggil, maka amalan sudah tertutup, harta yang kita tinggalkan tidak dapat lagi memberi manfaat kepada kita.
  4. Bersedekahlah dengan yang baik dan tidak bersedekah dengan yang buruk, karena Allah telah mengingatkan dalam Al-Qur'an yang artinya :
    "Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk, lalu menafkahkan darinya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." {Q.S.Al-Baqarah:267}
    Firman Allah ini mengingatkan kita apabila kita bersedekah jangan dengan barang yang buruk/jelek/sudah mau busuk, tetapi bersedekahlah dengan barang yang baik atau bahkan yang paling baik.
  5. Bersedekahlah secara sembunyi-sembunyi karena khawatir akan menimbulkan riya.
  6. Tidak pernah menyebut-nyebut sedekahnya, karena khawatir pahalanya terputus.
  7. Tidak pernah menyakiti orang yang diberi sedekah, karena takut dosa sebagaimana firman Allah tersebut di atas.
Demikian uraian tentang sedekah sebagai penolak bencana, semoga kita semua diberi kekukatan oleh Allah SWT baik lahir maupun batin untuk berusaha melakukan sedekah dengan hati yang ikhlas, Amin...


dikutip dari :
Buletin Da'wah DKM Al-Murabbi
Jl. Prof. Dr. Ir. Sutami No.122, Bandung 40152