Thursday, November 22, 2018

Kode–Kode Diagnosa di ECU Motor Metik


NO
KODE
DIAGNOSA
112Cranksaft Position Sensor, atau dalam motor sistem karbu sering disebut “pulser”
213Intake Pressure Sensor terlepas atau terjadi hubungan arus pendek
314Intake Pressure Sensor tersumbat
415Throttle Position Sensor (TPS), terlepas atau terjadi hubungan arus pendek.
516Throttle Position Sensor (TPS) macet
619Side Stand Switch, standar samping patah atau lepas
722Intake Temperature Sensor lepas atau terjadi hubungan arus pendek
824O2 Sensor
928Engine Temperature Sensor
1037ISC Valve macet pada posisi terbuka
1139Injector
1242Speed Sensor
1344EEPROM Error
1446Power Suply ke Fuel Injector
1550Rusaknya Memori ECU
1661ISC tidak bekerja.
1779Terlalu banyak udara masuk
Contoh :



Referensi :
https://www.carmudi.co.id/journal/kenali-kode-kerusakan-di-motor-metik-anda-yamaha/

Mengenal SAE xW-x pada OLI

Oli mesin itu umumnya terdiri dari 2 jenis yaitu Oli Mineral (Base Oil) yang berasal dari hasil tambang minyak bumi yang diolah kemudian dan ditambahkan aditif. Kemudian ada Oli Sintentis (Synthetic Oil) yang berasal dari Polyalphaolifins yang berasal dari bagian paling bersih dari pemilihan oli minral yaitu gas. Senyawa ini kemudian dicampur dengan oli mineral. Inilah alasan kenapa oli sintetis bisa dicampur dengan oli mineral dan sebaliknya.

Dalam oli mesin, kita sering mendengar atau melihat kata SAE 20, SAE 40, SAE 50, dan sebagainya. SAE (Society of Automatice Engineer) adalah lembaga standarisasi seperti ISO, DIN, JIS yang mengkhususkan diri dalam bidang otomotif. Angka dibelakang SAE sendiri itu menunjukkan tingkat kekentalan oli tersebut. Semakin tinggi angkanya makan akan semakin kental olinya. Jadi SAE 50, olinya lebih kental dibanding SAE 20.

Terus ada lagi istilah SAE 10W-40, SAE 15W-40 dan seterusnya. Naah kalu menemukan istilah tersebut berarti kekentalan oli tersebut dapat berubah-ubah sesuai musim. Huruf W pada istilah tersebut menunjukkan musim dingin (W = winter) berarti oli tersebut pada musim dingin kekentalannya adalah 10 sedangkan pada musim panas kekentalannya adalah 40. Contohnya SAE 10W-40. Pada musim dingin menjadi SAE 10 dan musim panas menjadi SAE 40. Atw kalau mau lebih simpel lagi pada suhu dingin SAE 10 dan pada suhu panas SAE 40. Naah karena ada oli dengan tipe kekentalan flexible tersebut membuat kita lebih mudah menghidupkan mesin dipagi hari ketika suhu udara sangat dingin.
Berikut beberapa spek dari bebrapa SAE :
SAE 10W-40
Oli ini dpt dipakai pd kondisi dingin suhu -20 s/d -25 celcius dan suhu 150 celcius. 
Oli ini relatif irit BBM namun Kurang baik untuk perlindungan mesin (untuk kondisi jalan sering macet & beban berat, contoh : naik motor boncengan)
Oli tipe ini kudu sering2 ganti.

SAE 15W-40
Oli ini dpt dipakai pd kondisi dingin suhu -15 s/d -20 celcius dan suhu 150 celcius.
Oli ini paling pas untuk kendaraan mesin diesel.

SAE 20W-50
Oli yg dpt dipakai pada kondisi dingin suhu -10 s/d -15 celcius dan suhu 150 celcius.
Oli jenis ini relatif kurang efisien dlm BBM, namun sangat jos gandos dalam perlindungan mesin.

SAE 15W-50
Kurang lebih hampir sama dengan SAE 20W-50 bedanya lebih encer saja.



























Referensi:
https://www.kaskus.co.id/thread/5216041b17cb17af6d000007/apa-itu-sae-10-sae-10w-50-sae-15w-50-pingin-tahu-sedikit-tentang-oli/