Showing posts with label Islam. Show all posts
Showing posts with label Islam. Show all posts

Friday, January 1, 2016

Berpijak, Beranjak, & Berjejak

“Sometimes people with the worst past create the best future”
{Umar bin Khattab r.a}

          Allah tidak akan kehabisan cara untuk memanggil hamba-Nya kembali. Ada yang diberi duka, ada yang diberi rasa tidak berdaya, diberi pencarian yang payah, hingga ada juga yang diberi rasa syukur yang membuncah. Setiap mereka diberi pelajaran berbeda. Namun ada satu kesamaaan: mereka dipertemukan dengan jalan pulang.
          Masih ingat Peggy Melati Sukma? Publik mengenal wanita tersebut sebagai aktris, model, penyanyi, sekaligus komedian. Dalam profesi yang digelutinya itu, berkomitmen mengenakan hijab bukanlah hal yang mudah. Namun ia justru menemukan kebahagiaan sejati, seperti yang ia ungkapkan dalam bimaislam.kemenag.go.id. Kini ia getol berdakwah diberbagai tempat menceritakan kisah-kisah hidupnya.
          Lain halnya dengan Kiki Ahmad, mantan anggota geng motor Brigez sekaligus mantan bandar narkoba. Berbagai sudut dunia hitam pernah ia jelajahi. Mulai dari dinginnya jeruji besi, sampai tawuran dan kecanduan putaw. Pintu taubat pun terbuka saat sahabat-sahabatnya meninggal akibat narkoba. Puncaknya ketika sang ayah wafat. Seperti yang dicatat dari news.detik.com, rasa kehilangan sosok ayahnya yang sabar itulah yang memberinya hikmah.
          Setiap manusia terlahir dengan fitrah. Fitrah tersebut membuat manusia selalu ingin hijrah kepada kebaikan dan keimanan. Ketika kehidupan mereka semakin batil, maka fitrah untuk berhijrah seharusnya semakin tinggi pula. Hati mereka akan memberontak, mempertanyakan eksistensi dirinya yang jauh dari keimanan.
          “Makanya kita jangan memusuhi mereka yang terjerumus dengan kehidupan yang jauh dari Islam. Ketika mereka makin jauh, makin bejat, makin amoral, mereka itu sudah disindir oleh fitrah diri mereka sendiri untuk hijrah”, papar Adriano Rusfi, Sabtu (26/12/2015).
          Tak jarang orang-orang yang sebelumnya sering berbuat buruk, ternyata malah menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik dari orang kebanyakan. Hal ini karena kebanyakan mereka tetap menjadi “orang baik” tanpa ada peningkatan yang signifikan.
          Hijrah adalah fitrah setiap insan. Anggota Dewan Pakar YPM Salman ITB itu menjelaskan, hijrah di sini bukanlah hijrah fisik, seperti ketika Rasulullah SAW hijrah dari Mekkah ke Medinah. Namun merupakan hijrah dari ideology. Rasulullah SAW dalam haditsnya menyatakan bahwa tidak ada hijrah fisik lagi setelah pembebasan (futuh) Makkah. “Hijrah ini lebih bersifat ke perihal maknawiyah,” tuturnya.
          Banyak momentum khusus yang bisa dimanfaatkan sebagai awal berhijrah. Misalnya pergantian status, pergantian tempat tinggal, maupun pergantian tahun masehi. Hal yang mesti jadi catatan, jangan sampai hijrah dilakukan semata-mata karena momentum. Hal terpenting sebenarnya terletak pada yang dilakukannya setelah berhijrah. Dalam Surah Al-Anfaal [8] ayat 72 hingga 75, Allah SWT menyebutkan tiga rangkain yang harus diperhatikan, yakni: iman, hijrah, dan jihad.
          Seorang yang berhijrah hendaknya memiliki pendalaman keimanan dan Islam. Pendalaman tersebut berguna agar ia tahu apa saja yang menjadi batasan dalam hijrahnya. Jangan sampai berlebihan sehingga membuat apa-apa yang tak perlu dihijrahi malah dihijrahi.
          “Misalnya, ada seseorang yang sebelumnya toleran terhadap nonmuslim. Namun setelah hijrahnya, ia malah menjadi tidak toleran. Seolah nilai-nilai kemanusiaan hilang dari dirinya,” tutur pria yang juga dikenal sebagai konsultan SDM dan Pendidikan ini.
          Hijrah yang tidak disertai upaya untuk mendalami Islam yang benar malah akan berakhir tidak baik. Ia bisa saja lupa bahwa Islam harus dilaksanakan secara kaaffaah. Seperti ketika ia terlalu kaku akan suatu hal membuat ia “anti” terhadap kaum atau kepercayaan tertentu, sampai lupa menjaga akhlak.
          “Seseorang yang hijrah mestinya rendah hati. Ia harus sadar kalau ia hijrah bukan karena hasil ikhtiarnya menemukan kebenaran, namun karena Allah-lah yang memberi rahmat dan hidayah kepadanya,” lanjutnya.
          Terkait jihad yang menjadi rangkain terakhir, Adriano menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah kesungguh-sungguhan, terutama dalam hal beramal. Diharapkan, mereka yang hijrah tersebut mempunyai spesifikasi lebih karena mereka lebih paham hakikat Islam daripada mereka yang “Islam KTP”.
          “Umar bin Khattab dan Khalid bin Walid contohnya. Setelah mereka berhijrah ke Islam, mereka menjadi orang-orang terbaik di zamannya,” ungkap Adriano.
          Umar dan Khalid memang memiliki masa lalu yang kelam. Mereka pernah ada di barisan terdepan dalam memerangi Islam. Namun setelah menjadi kaum Muslim, mereka dijamin masuk surga. Hadiah dari Allah pada mereka yang memilih jalan menanjak lagi sukar, yang berkomitmen pada Allah dan Rasul-Nya, meski pernah berlumur dosa.
          Lalu apa lagi yang dinanti? Mari hiasi lembaran baru di tahun 2016 ini dengan niat menjadi Mukmin yang sesungguhnya; yang berpijak pada iman, beranjak untuk berhijrah, meninggalkan jejak lewat jihad. [Eko] [Nadhira]

“Seseorang yang hijrah mestinya rendah hati. Ia harus sadar kalau ia hijrah bukan karena hasil ikhtiarnya menemukan kebenaran, namun karena Allah-lah yang memberi rahmat dan hidayah kepadanya” {Adriano Rusfi - Anggota Dewan Pakar YPM Salman ITB }




{Artikel ini diedit dari Buletin Pekanan Mesjid Salman ITB, Tahun III/Edisi 90/Jumat, 1 Januari 2016/ 20 Rabiul Awal 1437 H}

Thursday, December 3, 2015

Memaknai Zuhud

Sikap zuhud adalah amalan hati, sangat samar, dan memerlukan kekuatan besar untuk menumbuhkannya. Nabi Muhammad SAW bersabda: "Zuhud itu di sini! Takwa itu di sini! Ketulusan (ikhlas) itu di sini!" seraya menunjuk tangan ke dadanya.
Orang yang mampu menumbuhkan prinsip-prinsip zuhud dalam hatinya telah meneguhkan bangunan tauhid yang kokoh. Hanya Allah-lah yang dia tuju, akhirat adalah negeri tujuan hidupnya, serta tak mudah terpikat oleh rayuan dan gemerlapnya dunia. Dia tidak mengejar hal-hal duniawi, tetapi justru dunialah yang mengerjarnya.
Rasulullah SAW juga bersabda, "Barangsiapa yang keinginannya adalah negeri akhirat, maka Allah akan mengumpulkan kekuatannya, menjadikan hatinya kaya dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina. Namun barangsiapa yang niatnya mencari dunia, Allah akan mencerai-beraikan urusan dunianya, menjadikan kefakiran di pelupuk matanya, dan dunia yang berhasil diraihnya hanyalah apa yang telah ditetapkan baginya." (HR Ahmad).
Jadi, memilih hidup zuhud itu bukan berarti melalaikan tugas, kewajiban, dan tanggung jawab sebagai manusia. Bukan meninggalkan kewajiban untuk mencari nafkah bagi keluarga. Bukan pula berlari dan bersembunyi di gua. Bukan pula meminta kepada Allah untuk segera meninggalkan dunia ini. Namun, zuhud adalah kesadaran jiwa yang selalu kokoh dalam memegang tujuan penciptaan, yakni untuk beribadah. Zuhud adalah kesadaran jiwa bahwa yang selalu mengisi hatinya adalah hanya Allah SWT, bukan selain-Nya. Karena itu, Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani mengingatkan, "Genggamlah dunia di tangan, jangan di dalam hati!"
Ukuran zuhud bukan terletak pada rupa dan bentuk zahir tetapi hakikat zuhud itu terletak di dalam hati.
Imam Hasan Al-Bashri berkata, "Aku telah menjumpai suatu kaum dan berteman dengan mereka. Tidaklah mereka itu merasa gembira karena sesuatu yang mereka dapatkan dari perkara dunia, juga tidak bersedih dengan hilangnya sesuatu itu. Dunia dimata mereka lebih hina daripada tanah. Salah seorang diantara mereka hidup satu atau dua tahun dengan baju yang tidak pernah terlipat, tidak pernah meletakkan pakaian di atas perapian, tidak pernah meletakkan sesuatu antara badan mereka dengan tanah (beralas) dan tidak pernah memerintahkan orang lain membuatkan makanan untuk mereka. Bila malam tiba, mereka berdiri diatas kaki mereka, meletakkan wajah-wajah mereka dalam sujud dengan air mata bercucuran di pipi-pipi mereka dan bermunajat kepada Allah agar melepaskan diri mereka dari perbudakan dunia.
Ketika beramal kebaikan, mereka bersungguh-sungguh dengan memohon kepada Allah untuk menerimanya. Apabila berbuat keburukan, mereka bersedih dan bersegera meminta ampunan kepada Allah. Mereka senantiasa dalam keadaan demikian. Demi Allah, tidaklah mereka itu selamat dari dosa kecuali dengan ampunan Allah. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan ridha-Nya kepada mereka."
Orang yang zuhud adalah orang yang selalu bersikap sabar dalam penderitaan, selalu bersikap qanaah (merasa cukup) dengan seluruh pemberian Allah, bertawakkal dan bertakwa, serta yakin dengan keyakinan penuh akan jaminan Allah. Sehingga kita akan mantap dalam beribadah, mempunyai tujuan hakiki dalam hidup, serta menjadikan dunia dan usaha sebagai media untuk persiapan kehidupan abadi di akhirat.
Rasulullah SAW bersabda, "Sekiranya anak Adam memiliki harta sebanyak dua bukit, niscaya ia akan mengharapkan untuk mendapatkan bukit ynag ketiga, dan tidaklah perut anak Adam itu dipenuhi melainkan dengan tanah, dan Allah menerima tobat siapa saja yang bertobat." (HR Bukhari & Muslim).

Thursday, September 3, 2015

Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Isra Ayat 80

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Jarir, dari Qabus ibnu Abu Zabyan, dari ayahnya, dari ibnu Abbas yang menceritakan bahwa ketika Nabi Muhammad SAW berada di Mekah, lalu diperintahkan untuk berhijrah. Maka Allah menurunkan firman-Nya :
Imam Tirmidzi menilai bahwa hadits ini hasan sahih. Al-Hasan Al-Basri di dalam tafsir ayat ini mengatakan bahwa sesungguhnya orang-orang kafir Mekah saat mereka sepakat di antara sesamanya untuk membunuh Nabi SAW atau mengusirnya atau mengikatnya, dan Allah berkehendak untuk memerangi ahli Mekah, maka Dia memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk berhijrah ke Madinah, yang antara lain Allah SWT berfirman :
Qatadah mengatakan bahwa firma Allah SWT yang mengatakan :
Yang dimaksud adalah kota Madinah.
Yang dimaksud ialah Mekah. Hal yang sama telah dikatakan oleh Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam. Pendapat inilah yang terkenal.
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya :
Bahwa yang dimaksud ialah mati.
Maksudnya adalah kehidupan sesudah mati. Menurut pendapat ang lainnya lagi adalah hal-hal yang lain, tetapi pendapat yang paling sahih ialah pendapat pertama, yaitu pendapat yang dipilih oleh Ibnu Jarir.
Firman Allah SWT :
Al-Hasan Al-Basri dalam tafsir ayat ini mengatakan,  Allah menjanjikan kepada Nabi SAW bahwa Dia benar-benar akan mencabut kerajaan Persia dan kejayaannya, dan Dia benar-benar akan memberikan hal itu kepadanya. Allah juga benar-benar akan mencabut kerajaan Romawi dan kejayaannya, lalu Dia memberikannya kepada beliau.
Qatadah mengatakan--sehubungan dengan tafsir ayat ini--sesungguhnya Nabi SAW menyadari bahwa dia tidak akan mempunyai kekuatan untuk mengemban tugas ini kecuali dengan kekuasaan. Maka beliau memohon kekuasaan yang menolong kepada Allah untuk membela Kitabullah, batasan-batasan Allah, hal-hal yang difardukan Allah, dan untuk menegakkan agama Allah; karena sesungguhnya kekuasaan itu adalah rahmat dari Allah yang Dia jadikan dikalangan hamba-hamba-NYa. Seandainya tidak ada kekuasaan ini, tentulah sebagian dari mereka menyerang sebagian yang lainnya, dan yang terkuat diantara mereka akan memakan yang lemah dari mereka.
Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
Yakni buki yang jelas. Ibnu Jarir memilih pendapat yang dikatakan oleh Al-Hasan dan Qatadah dan pendapat inilah yang terkuat, karena sesungguhnya merupakan suatu keharusan bagi perkara yang hak mengalahkan semua orang yang menentang dan bersikap oposisi terhadapnya. Karena itulah dalam ayat yang lain disebutkan melalui firman-Nya:
sampai dengan firman-Nya:
Dalam sebuah hadits disebutkan:
Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa sesungguhnya berkat kekuasaan (pemerintahan) dapat dicegah banyak perbuatan keji dan dosa-dosa yang tidak dapat dicegah melalui Al-Qur'an dikalangan orang banyak, mengingat peringatan dan ancaman yang keras para pelanggarnya benar-benar dilaksanakan dan memang demikianlah kenyataanya.

Tuesday, August 11, 2015

Kitab Riyadhus Shalihin 1 & 2

Untuk donwloadnya bisa lewat link di bawah :
https://www.dropbox.com/sh/zqj4zyew1v5brp2/AAA9EIO6NO9Xpqi6EMxuLd0aa?dl=0


Untuk preview, diperlihatkan daftar isinya saja.... :-)
Jilid 1 :





Jilid 2 :






Wednesday, August 5, 2015

Kitab Fathul Baari - Syarah Hadits Bukhari - Preview

Untuk download jilid 1 sampai 8 silahkan di link berikut ini :
https://www.dropbox.com/sh/4xvmaw46bt2c2nb/AABiz3rOxCNGgNkbGwQE8mmja?dl=0

Sunday, July 5, 2015

Surat Cinta Tentang Sholat

Post ini diambil dari group "Dakwah Muslimah" di LINE...Dan Poipo pikir bermanfaat, jadi sekalin di share ajjah... :-)
Moga penulisnya dapat berkah atas tulisannya ini...dan semoga pembacanya dapat semakin khusyu' sholatnya dan semakin dekat kepada Allah SWT...Aaamiiin..... :-)
Isinya sebagai berikut :
"Bismillah...
Bila engkau anggap sholat itu hanya penggugur kewajiban, maka kau akan terburu-buru mengerjakannya....
Bila kau anggap sholat itu hanya sebuah kewajiban, maka kau tak akan menikmati hadirnya Allah saat engkau mengerjakannya....
Anggaplah sholat it pertemuanmu nanti dengan Rabbmu..-Anggaplah sholat itu cara terbaikmu bercerita kepada Rabbmu...-Anggaplah sholat itu sebagai kondisi terbaik untukmu kerkeluh kesah dengan Rabbmu...
Bayangkah ketika 'Adzan berkumandang', disaat itulah tangan Allah melambai kedepanmu mengajak dirimu agar lebih dekat dengan-Nya...
Bayangkan ketika dirimu bertakbir, Allah melihatmu dan tersenyum padamu dan bangga terhadapmu...
Bayangkan ketika 'Rukuk', Allah menopang tubuhmu hingga tak terjatuh sehingga kau merasakan damai dalam sentuhan-Nya...
Bayangkan ketika 'Sujud', Allah mengelus kepalamu, lalu Dia berbisik lembut di kedua telingamu 'Aku mencintaimu hamba-Ku'...
Bayangkan ketika 'Duduk di antara dua sujud', Allah mengatakan : 'Aku tidak akan diam bila ada yang mengusikmu'...
Bayangkan ketika engkau 'Memberi salam', Allah menjawabnya, lalu kau seperti manusia berhati bersih... Masya Allah sungguh nikmat sholat yang kita lakukan itu...
Beruntunglah orang-orang yang mengamalkannya.... -Ilmu, Iman, & Amal-
Semoga bermanfaat..."

Friday, May 1, 2015

Kisah Adzan Terakhir Bilal bin Rabah r.a

Pada zaman Nabi, setiap masuk waktu sholat, maka yang mengumandankan adzan adalah Bilal bin Rabah. Bilal ditunjuk karena memiliki suara yang indah. Pria berkulit hitam asal Afrika itu mempunyai suara emas yang khas. Posisinya semasa Nabi tak tergantikan oleh siapapun, kecuali saat perang saja, atau saat keluar kota bersama Nabi SAW. Karena beliau tidak pernah berpisah dengan Nabi, kemanapun Nabi pergi. Hingga Nabi menemui Allah SWT pada awal 11 Hijriah. Semenjak itulah Bilal menyatakan diri tidak akan mengumandangkan adzan lagi. Ketika Khalifah Abu Bakar r.a memintanya untuk jadi mu'adzin kembali, dengan hati yang pilu nan sendu Bilal berkata : "Biarkan aku jadi muadzin Nabi saja. Nabi telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi."
Abu Bakar r.a terus mendesaknya, dan Bilal pun bertanya : "Dahulu, ketika engkau membebaskanku dari siksaan Umayyah bin Khalaf. Apakah engkau membebaskanku karena dirimu apa karena Allah?." Abu Bakar r.a hanya terdiam. "Jika engkau membebaskanku karena dirimu, maka aku bersedia jadi muadzinmu. Tetapi jika engkau dulu membebaskanku karena Allah, maka biarkan aku dengan keputusanku." Dan Abu Bakar r.a pun tak bisa lagi mendesak Bilal r.a untuk kembali mengumandankan adzan.
Kesedihan sebab ditinggal wafat Nabi SAW., terus mengendap di hati Bilal r.a. Dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ingin ikut serta berjihad bersama pasukan Fath Islamy menuju Damaskus, Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria. Lama Bila r.a tak mengunjugi Madinah, hingga sampai suatu malam, Nabi SAW hadir dalam mimpi Bilal dan menegurnya "Ya Bilal, wa maa hadzal jafa' ? Kenapa sampai begini hubungan kita?." dan ditangkap oleh Bilal menjadi "Hai Bilal, kenapa engkau tak mengunjungiku?" Bilal pun bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah untuk ziarah pada Nabi SAW. Sekian tahun sudah dia meninggalkan Nabi SAW.
3 bulan lamanya mengarungi padang pasir dan tiba di Madinah menjelang subuh, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya pada Nabi SAW, pada sang kekasih. Saat itu, dua pemuda yang telah beranjak dewasa, mendekatinya. Keduanya adalah cucu Nabi SAW, Hasan dan Husein. Sembari mata Bilal sembab oleh tangis, Bilal yang kian beranjak tua memeluk kedua cucu Nabi SAW itu. Salah satu dari keduanya berkata kepada Bilal r.a :"Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan buat kami? Kami ingin mengenang kakek kami." Ketika itu, Umar bin Khattab r.a yang telah menjadi Khalifah juga sedang melihat pemandangan mengharukan itu, dan beliau juga memohon Bilal r.a untuk mengumandangkan adzan meski sekali saja. Bilal pun memenuhi permintaan itu. Saat waktu shalat tiba, dia naik pada tempat adzan pada masa Nabi SAW masih hidup. Mulai lah dia mengumandangkan adzan. Saat lafadz "Allau Akbar" dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktivitas terhenti, semua penduduk terbangun dan keluar dari rumah-rumah mereka, semua terkejut dan saling berkata "Apakah ini hari kiamat? Apakah Rasulullah Muhammad SAW sudah dibangkitkan...???" Mendengar suara adzan yang dahulu pernah terdengar ketika Rasulullah SAW masih hidup. Suara yang telah bertahun-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada sosok nan agung, suara yang begitu dirindukan itu telah kembali. Ketika Bilal mengumandangkan kata "Asyhadu an laa Ilaaha Illallaah..", seluruh isi kota Madinah berlarian ke arah suara itu sembari berteriak, bahkan pada gadis dalam pingitan mereka pun ikut keluar.
Dan saat Bilal mengumandangkan "Asyhadu anna Muham...madan (tercekat bercampur dengan isak tangis) Rasulullaah", Madinah pecah oleh tangisan yang sangat memilukan. Semua menangis, teringat masa-masa indah bersama Nabi, Umar bin Khattab yang paling keras tangisnya. Bahkan Bilal sendiri pun tak sanggup meneruskan adzannya, lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai. Hari itu Madinah mengenang masa saat masih ada Nabi Muhammad SAW diantara mereka. Tak ada pribadi agung yang begitu dicintai seperti Nabi SAW. Dan adzan itu, adzan yang tak bisa dirampungkan itu, adalah adzan pertama sekaligus adzan terakhir dari Bilal r.a semenjak Nabi SAW wafat. Dia tak pernah bersedia lagi mengumandangkan adzan, sebab kesedihan yang sangat segera mencabik-cabik hatinya mengenang seseorang yang karena dirinya derajatnya terangkat begitu tinggi.
Semoga kita juga dapat merasakan nikmatnya Rindu dan Cinta seperti yang Allah karuniakan kepada sahabat Bilal bin Rabah r.a. Aaamiiin.....


Source :
https://justpaste.it/BilalbinRabah
http://pengumpulhikmah.blogspot.com/2013/02/kisah-sahabat-bilal-adzan-terakhir.html
https://www.facebook.com/SudahTahukahAnda.New/posts/1104290436251609?fref=nf


Monday, April 13, 2015

Hanya Memberi Sisa

Mengapa kita sering habis-habisan mengerahkan tenanga, pikiran, waktu, biaya, hati untuk mencari cinta manusia..? Mahkluk tak berdaya, yang tidak bisa menguasai hatinya sendiri dan pasti akan tiada. Atau mengejar duniawi yang pasti kita tinggalkan.
Tapi kita tidak habis-habisan memburu cinta Allah SWT. Penguasa semesta alam, Yang nyata-nyata sudah menciptakan, menghidupkan, menjamin, mengurus diri kita setiap saat walau Dia menyaksikan kita lupa, lalai, dan bahkan mengkhianatinya.
Terus mengapa kepada Dia kita hanya memberi sisa...???
Sholat hanya sisa waktu kesibukan,
Zikir hanya sisa ngobrol,
Menyebut nama-Nya hanya sisa waktu dari menyebut-menyebut harta atau manusia,
Baca Al-Qur'an hanya sisa waktu dari membaca koran, sms, bbm, internet,
Sedekah hanya sisa dari belanja atau jajan,
Memikirkan akhirat hanya siswa dari memikirkan duniawi,
Hati untuk-Nya hanya sisa dari hati yang dipenuhi cinta kepada manusia atau duniawi.

Akankah hanya sisa-sisa untuk Rabb yang amat mengasihimu...
Manaa bukti cintamu ...???
Hanya sisa-sisa itukah ...???
Bukti cintamu kepada Penciptamu ... ???
"Ketahuliah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu" {QS. Al Hadid : 20}

"Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan senda gurau sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti ? "
{QS. Al-An'am (6) : 32}

"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shaleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan"
{QS. Al-Kahfi (18) : 46}


Sumber :
Di edit dari artikel Aa Gym di sini.

Thursday, March 5, 2015

Al-Qur'an Recitation with Different Sampling Frequencies

Berikut disajikan beberapa recitations dari Al-Qur'an menggunakan Smart Voice Recorder yang dijalankan di OS android  versi 4.1.2 (Jelly Bean) pada samsung galaxy note 8. Perlu diketahui bahwa recordernya cuma menyediakan 6 biji frekuensi sampling :
So yang dipake cuma 6 biji frekuensi tersebut.

Frekuensi sampling 8 kHz
  1. Al-Kahfi (18) Ayat 1 - 15




Frekuensi sampling 11 kHz



Frekuensi sampling 16 kHz



Frekuensi sampling 22 kHz
  1. Al-Kahfi (18) Ayat 28 - 34



Frekuensi sampling 32 kHz



Frekuensi sampling 44.1 kHz



Kalo telinganya masih berfungsi dengan baik, seharusnya dapat ngebedain tiap frekuensi rasanya gimana. Untuk ngebedain dengan jelas, baiknya didengerin pake windows media player dengan konfigurasi custom. Caranya, klik kanan pada mode "Now playing" kemudian pilih "Enhancements" terus "Graphics equalizer"
Setelah itu konfigurasinya seperti terlihat di bawah :
Konfigurasi graphic equalizer ini cuma running maksimal di windows media player di windows vista, 7, & Windows 8, windows XP tidak termasuk. Klu pake winamp, jet audio, vlc media player, nero burning player, atau media player classic, atau yang lainnya, konfigurasi eqalizernya tidak begitu sreek...
Terus selain Graphic equalizer, Quiet mode juga disetting dengan tekan tombol panah di sudut kiri atas sampe dapat quiet mode :
Terus SRS Wow effects :









* Audio untuk frekuensi yang lain akan diupdate kemudian... 

Friday, February 13, 2015

Kodetifikasi Bilangan Prima

Mufasir modern sepakat bahwa al-Qur'an dalam peng­gambarannya sangat istimewa, karena struktur sistematikanya matematis.1 Al-Qur'an menggunakan kodetifikasi bilangan pri­ma secara bertingkat: surat, ayat, kata, dan huruf. Dua dekade yang lalu, pembahasan masalah seperti ini merupakan hal yang sensitif, karena bisa dipandang "memperkosa" ayat-ayat al­-Qur'an. Di satu sisi, tingkat penemuan yang membahas angka­angka masih "dangkal" -- sehingga kurang menarik. Namun kini, dengan banyaknya alat bantu seperti komputer dan ke­majuan di bidang sains yang berhubungan satu sama lain, studi mengenai "kodetifikasi" al-Qur'an makin menampakkan hasil­nya yang luar biasa. Tentu saja, walaupun isinya sama. Hanya al-Qur'an mushaf Ustmani saja yang dipakai, dan hanya versi itulah yang memenuhi kriteria kodetifikasi al-Qur'an, sebagaimana bahasa aslinya pada saat wahyu diturunkan.  
Penomoran surat dan penempatan ayat disusun berdasar­kan petunjuk Nabi, tidak sama dengan urutan turunnya wahyu. Hal ini membingungkan para mufasir klasik selama berabad­abad dan menjadi sasaran kritik para Orientalis. Sekarang telah diketahui, karena di samping susunan isinya yang serasi dan harmonis, pembaca yang serius akan menemukan contoh­-contoh struktur bilangan prima dari ratusan struktur yang ada. Istimewa sekali karena struktur tersebut menggunakan bilang­an prima kembar, di samping ujicoba dengan menggunakan Hukum Benford untuk "melihat keaslian" al-Qur'an.
 
Apa benar dalam al-Qur'an terdapat kodetifikasi tertentu? Mana mungkin dalam kitab "antik" ada struktur matematika­nya?
 
Segala "Sesuatu" dengan Hitungan yang Teliti
 
Paling tidak, terdapat dua ayat yang memberikan informasi bagi kita bahwa al-Qur'an diturunkan dengan "hitungan". Pertama, dalam Surat al-Jinn, Tuhan menciptakan segala se­suatu (kejadian dan semua objek di alam semesta) dengan "hitungan yang teliti satu persatu", yaitu dari kata Arab, 'adad.
 
"Suyaya Dia mengetahui bahwa sesungguhnya rasut-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang sebenarnya ilmu­Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu. (QS al-Jinn 72 : 28).
 
Esensi ayat ini adalah bahwa ilmu Tuhan meliputi segala sesuatu, tidak ada yang tertinggal. Semua kejadian, objek alam, penciptaan di bumi dan langit, dan struktur al-Qur'an, tidak ada yang kebetulan. Semuanya ditetapkan dengan hitungan yang sangat teliti. Sebenarnya bila diketahui, (sebagian) ilmu tersebut meliputi risalah-risalah yang disampaikan dan ilmu yang ada pada para Rasul. Dalam kehidupan modern sekarang pun, kita akan menjumpai "hitungan tersebut", mulai dari yang sederhana sampai yang paling rumit.
 
Oksigen (O2) memberikan kehidupan kepada semua makh­luk di bumi melalui sistem pernafasan; sangat vital. Tetapi bila kelebihan hitungan satu atom, ia akan menjadi ozon (O3); yang bila dihirup manusia boleh jadi menyebabkan bencana. Tetapi bila ditempatkan di atas atmosfer bumi, maka ia sangat berguna untuk menyerap sebagian sinar-sinar ultraviolet yang berba­haya (radiasinya) bagi makhluk di bumi. Demikian juga karbon adalah elemen kimia yang sangat penting bagi semua makhluk hidup, karena semua organisme dibangun dari senyawa kar­bon.2 Tetapi bila ia bersenyawa dengan oksigen yang sama-sama berguna. Senyawa baru tadi menjadi gas yang berbahaya bagi manusia, yaitu CO2
 
Lebih lanjut untuk memahami "hitungan yang terstruktur" atau al-'adad:
 
Hitungan yang sangat teliti atau lebih rumit bisa kita perhatikan pada hormon manusia. Misalnya, C18H24O2 adalah horman estrogen yang bertanggung jawab atas sifat-sifat kewanitaan. Berlebih hitungan satu atom karbon saja, ia menjadi C19H28O2 Hormon testosteron, yang bertanggung jawab atas sifat-sifat pria.3

Hitungan yang terstruktur ditemukan juga pada DNA, sangat rumit dan mencengangkan:
 
Terdapat 3 miliar kode kimia dalam DNA yang harus dipecahkan olch ilmuwan: setiap sel manusia merupakan sebuah ensiklopedia yang memuat informasi sejuta halaman. Setiap individu manusia akan berbeda informasinya terdiri dari sekitar 100 triliun sel, artinya terdapat 100 triliun perpustakaan yang sama. Sebuah gambaran yang sulit dipercaya: 100 triliun x 1000 buku ilmu pengetahuan. Isinya Iebih banyak dari bufir pasir di dunia. Sistern hitungan ini sangat kompleks. Semua makhluk hidup di planet ini telah diciptakan menurut Paparan kode yang ditulis dalam bahasa yang sama.4
 
Kedua, al-Qur'an menjelaskan bahwa untuk menambah keimanan para pembaca kitab (Yahudi, Kristen, Islam, dan lain­nya), maka ia memberikan kita "enkripsi" atau "kode" bilangan 19. Dalam bahasa al-Qur'an disebut "suatu perumpamaan yang sangat aneh", atau matsal. Berguna untuk menambah keimanan dan keyakinan bagi para pembaca yang serius, berpikir terbuka, dan beriman, tetapi menambah kebingungan bagi orang-orang yang berprasangka, tertutup dan "menentang" kitab.
 
Keterangan tersebut dimulai ketika kita membaca Surat al­-Muddatstsir:
 
"Neraka (saqar) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (19) penjaga Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami jadikan bilangan mereka itu untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang­-orang yang diberi al-Kitab menjadi yakin, dan supaya orang-orang yang beriman bertambah iman nya, dan supaya orang-orang Mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang  kafir (mengatankan): 'Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?' " (al-Muddatstsir 74: 29-31)
 
Kisah ini awalnya dimulai ketika-menurut at-Turmudzi, yang meriwayatkan dari sahabat Nabi, Jabir ibn 'Abdillah'5 - sebagian orang Yahudi bertanya kepada sekelompok sahabat Nabi saw, "Apakah Nabi anda mengetahui jumlah penjaga neraka?" Maka turunlah ayat ini kepada Nabi, karena ditanya­kan oleh para sahabat. Riwayat lain menyimpulkan, ketika turun ayat 30 surat ini, Abu Jahal berkata, "Kalian adalah orang­-orang kuat dan pemberani, apakah kalian tidak mampu mengalahkan ke-19 penjaga neraka itu? Salah seorang di antara mereka yang bernama Abu al-Ayad ibn Kaidah al-Jumahiy, berkata dengan angkuhnya, "Dengan tangan kananku kukalahkan sepuluh dan dengan tangan kiriku sembilan".
 
Dari situ, angka 19 menjadi "perumpamaan yang aneh" atau matsa! bagi para ilmuwan yang membaca al-Qur'an. Kare­na ditemukan ratusan struktur matematis yang berhubungan dengan bilangan prima.
 
Struktur Utama
 
Struktur matematis al-Qur'an sangat bervariasi, tetapi yang penting diperlihatkan adalah struktur bilangan prima kembar 19.
 
Struktur Pertama
 
Struktur pertama berhubungan dengan jumlah surat dan banyaknya juz dalam al-Qur'an. Jumlah surat di dalam al­-Qur'an adalah 114. Angka 114 adalah angka ajaib, karena bilangan prima ke-114 adalah 619, dan 114 adalah (6 x 19). Bilangan 619 merupakan prima kembar dengan pasangan 617. Kita ketahui pula, isi al-Qur'an terbagi dalam 30 juz. Angka 30 adalah bilangan komposit yang ke-19, yaitu: 4, 6, 8, 9,10,12,14, 15, 16, 18, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 30.
 
Struktur Kedua
 
Ditemukan kode-kode tertentu sebagai pengawasan paritas. Sehingga isi yang diterima diyakini asli oleh "pembaca", dan tidak berubah.
 
Al-Qur'an terstruktur dalam bentuk 6 x (10 + 9), yaitu 60 surat dengan nomor ayat-ayat yang genap, dan 54 surat dengan nomor ayat-ayat yang ganjil. Contohnya adalah al-Fatihah dengan 7 ayat berarti surat dengan ayat ganjil. Tetapi al-Baqarah dengan 286 ayat merupakan surat dengan ayat genap.
 
Prof. Abdullah Jalghoom dari Yordania menemukan suatu ketentuan paritas dengan kondisi di atas; jumlah ke-60 surat dengan ayat-ayat genap adalah 3.450 atau (345 x 10) dan jumlah nomor surat ke-54 dengan ayat-ayat ganjil adalah 3.150 atau (345 x 9). Total jumlah nomor surat adalah 6.555 atau (345 x 19). Dari sisi matematis, bilangan tersebut adalah 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6+7+....+114=6.555.

Dengan demikian, nomor surat dan jumlah ayat-ayatnya tidak dapat dipertukarkan - jika tertukar - struktur di atas tidak berlaku. Misalnya, Surat al-Fatihah ditukar tempatnya dengan Surat al-Baqarah maka jumlah ayat-ayat yang genap menjadi 3.449 dan jumlah ayat-ayat yang ganjil menjadi 3.151.
 
Struktur Ketiga
 
Parity check juga ditemukan dalam pembagian nomor surat dengan jumlah ayatnya-menjadi satu kesatuan yang tak terpi­sahkan. Al-Qur'an dengan 114 surat terbagi dua susunannya:
 
1. 57 surat yang homogen, di mana nomor suratnya sama dengan jumlah ayat yang dikandungnya, yaitu genap-genap atau ganjil-ganjil .Contoh surah al-Fatihah atau "Pembuka­an' dengan nomor surat 1 atau ganjil, jumlah ayat yang dikandungnya juga ganjil, yaitu 7 ayat. Contoh lain adalah Surat al-Baqarah atau "Sapi Betina". Nomor surat 2 atau genap, jumlah ayat 286 atau genap pula. Surat homogen ini, jumlah nomor surat dan jumlah ayatnya adalah 6.236, atau sama banyaknya dengan jumlah ayat al-Qur'an seluruhnya!
2. 57 surat yang heterogen, di mana nomor suratnya berlawan­an dengan jumlah ayatnya, yaitu genap-ganjil atau ganjil-­genap. Misalnya, Surat Ali'Imran, nomor surat 3 atau ganjil, jumlah ayat 200 atau genap. Jumlah nomor surat dan jumlah ayatnya adalah 6.555 atau sama dengan jumlah nomor surat dari 1 sampai dengan 114, (1+2+3+4+....+114). Dengan rumus sederhana:
 
( N + 1 ) / 2 x N = 115 / 2 x 114 = 115 x 57 = 345 x 14 = 6.555
 
Bila kedua kelompok surat ini dijumlahkan, akan meng­hasilkan bilangan prima: 6.236 + 6.555 =12.791, bilangan prima ke-1.525. Struktur ini merupakan enkripsi antara jumlah nomor surat dengan jumlah ayat al-Qur'an.

TABEL  4.1.
KLASIFIKASISURAT HOMOGEN & SURAT HETEROGEN.6

57 SURAT HOMOGEN
57 SURAT HETEROGEN
NAMA SURAT
No.
su
-
rat
Ayat
NAMA SURAT
No.
su
-
rat
Ayat
Al Fatihah (Pembukaan)
1
7
Al-Imran (Keluarga Imran).
3
200
Al-Baqarah (Sapi Betina).
2
286
Al Maidah (Hidangan).
5
120
An-Nisa' (Wanita).
4
176
Al-An'am (Binatarg Temak).
6
165
At Taubah (Pangampunan).
9
129
AI-A’raf (Tempat Tertinggi).
7
206
Hud (Hud)
11
123
Al-Anfal (Rampasan Perang).
8
75
Ar-Ra'd (guruh)
13
43
Yunus (Yunus)
10
109
Ibhrahim
74
52
Yusuf (Yusuf)
12
111
Al-Hijr
15
99
Maryam
19
98
An-Nahl (Lebah).
16
128
Thaha
20
135
Al-Isra' (Memperjalankan di Malam Hari)
17
111
Al-Anbiya' (Nabi-nabi)
21
112
AI-Kahfi (Gua).
18
110
AI-Mu'minun (Orang-orang yg Beriman)
23
118
AI-Hajj (Haji).
22
78
Asy-Syu'ara' (Para Penyair).
26
227
An-Nur (Cahaya).
24
64
Luqman
31
34
Al-Furqan (Pembeda).
25
77
Ya Sin
36
83
An-Naml (Semut).
27
93
Ash-Shaffat (Yang Bersaf-saf).
37
182
AI-Qashash (Cerita-cerita).
28
88
AI-Mu'min (Orang yang Beriman).
40
85
AI-'Ankabut (Laba-laba).
29
69
Fushshilat (Yang Dijelaskan).
41
54
Ar-Rum (Bangsa Romawi)
30
60
Asy-Syura (Musyawarah).
42
53
As-Sajdah (Sujud).
32
30
Ad-Dukhan (Kabut).
42
59
Al-Ahzab (Golongan yang Bersekutu).
33
73
Al Ahqaaf (Bukit-bukit pasir)
46
35
Saba' (Kaum Saba).
34
54
Muhammad
47
38
Fathir (Pencipta).
35
45
AI-Fath (Kemenangan).
48
29
Shad
38
88
AI-Hujurat (Kamar-kamar).
49
18
Az-Zumar (Rombongan­rombongan).
39
75
Qaf (Qaf).
50
45
Az Zukhruf (Perhiasan).
43
89
Adz-Dzariyat (Angin yg Menerbangkan)
51
60
A!-Jatsiyah (Yang Berlutut).
45
37
Ath-Thur (Bukit).
52
49
AI-Wnqi'ah (Hari Kiamat)
56
96
An-Najm (Bintang).
53
62
AI-Hadid (Besi).
57
29
AI-Qamar (Bulan).
54
55
AI-Mujadilah (Wanita yg Mengajukan Gugatan).
58
22
Ar-Ralrrnnrr (Yang Maha Pemurah)
55
78
AI-Munafiqun (Orang-orang Munafik).
63
11
AI-Hasyr (Pengusiran).
59
29
At-Taghuibun (Hari Ditampakkan Kesalanan-2).
64
18
AI-Mumtahanah (Perempuan yg Diuji).
60
13
AI-Tahrim (Mengharamkan).
66
12
Ash-Shaff (Barisan).
6l
14
AI-Qalam (Pena).
68
52
Al Juma'ah (Hari Jum'at}
62
11
AI-Ma'arij (Tampat-tampat Naik).
70
44
Al-Thalaq (Talak).
65
12
Al-Jin (Jin).
72
28
AI-Mulk (Kerajaan).
67
30
Al-Muddatstsir (Orang yang Berkemul).
74
56
Al Haqqah (Hari Kiamat)
69
52
An-Naba' (Berita Besar).
78
40
Nuh (Nuh).
71
28
'Abasa (la Bermuka Masam).
80
42
AI-Muzzanmmil (Orang yang Berselimut).
73
20
At-Takwir (Menggulung).
81
29
AI-Qiyamah (Hari Kiamat).
75
40
AI-A'Ia (Yang Paling Tinggi)
87
19
AI-Insan (Manusia).
76
31
A!-Ghasyiyah (Hari Pembalasan)
88
26
AI-Mursalat (Malaikat yang Diutus).
77
50
AI-Balad (Negeri)
90
20
An-Nazi'at (Malaikat-malaikat yg Mencabut).
79
46
Asy-Syams (Matahari)
91
15
AI-lnfithar (Terbelah).
82
19
Adh-Dhuha (Waktu Matahari Sepenggalah Naik).
93
11
AI-Muthaffifin (Orang-orang yang Curang).
83
36
Alam Nasyrah (Melapangkan)
94
8
Al-Insyiqaq (Terbelah).
84
25
Al-Qadr (Kemuliaan)
97
5
AI-Buruj (Gugusan Bintang).
85
22
Al-Bayyinah (Bukti)
98
8
Ath-Thariq (Yang Datang di Malam Hari).
86
17
AI-Qari'ah (Hari Kiamat)
101
11
AI-Fajr (Fajar)
89
30
At-Takatsur (Bermegah - megahan)
102
8
Al-Lail (Malam)
92
21
Al 'Ashr (Masa)
103
3
At-Tin (Buah Tin)
95
8
Al-Fil (Gajah)
105
5
Al-'Alaq (Segumpal Darah)
96
19
Quraisy (Suku Quraisy)
106
4
Az-Zalzalah (Kegoncangan)
99
8
AI-Ma'un (Barang-barang yang Berguna)
107
7
Al- 'Adiyat (Kuda Perang yg Berlari Kencang)
100
11
Al-Lahab (Gejolak Api)
111
5
Al Humazah (Pengumpat)
104
9
AI-Iklrlatilr (Memurnikan Keesaan Allah)
112
4
AI-Kautsar (Nikmat yang Banyak)
108
3
AI-Falaq (Waktu Subuh)
113
5
AI-Kafirun (Orang-orang Kafir)
109
6
An-Nas (Manusia)
114
6
An-Nashr (Pertolongan)
110
3
Jumlah
SURAT+
AYAT
Jumlah
SURAT+
AYAT

6.236
6.555

Struktur Keempat
 
Berpasangan sempurna dan simetris. Pemilihan angka 114 sangat luar biasa. Pembaca akan mendapatkan jumlah surat yang sama banyaknya, yaitu masing-masing 38 surat. Partisi kiri dan kanan, atau kelompok 1 dan 3, jumlah nomor surat menghasilkan bilangan yang simetris sempurna sama banyak­nya, dan merupakan kelipatan 19, yaitu (19 x 114). Sedangkan partisi tengah menghasilkan bilangan kelipatan 19, yaitu (19 x 117). Partisi sebelah kiri adalah bilangan yang dapat dibagi habis oleh 2, tetapi bila bilangan tersebut juga dapat dibagi oleh angka 3, maka ia masuk ke partisi tengah. Sedangkan partisi kanan, adalah bilangan yang tidak dapat dibagi 2 dan atau 3, atau juga merupakan sisanya. Lebih detail, dijelaskan dalam Tabel 42.7
 
Struktur Kelima
 
Hanya ada 19 surat, tidak lebih tidak kurang-dari 114 surat-di mana jumlah nomor surat dengan nomor ayatnya me­rupakan bilangan prima (Tabe14.3).
TABEL 4.2 SURAT AL-QUR'AN TERBAGI MENJADI 3 PARTISI SIMETRIS
Dapat dibagi 2
Dapat dibagi 3
Tidak dapat Dapat dibagi 2 & 3

38 surat bernomor: 2, 4, 8,
10, 14, 16, 20, 22, 26, 28, 32,
39, 38, 40, 44, 46, 50, 52, 56,
58, 62, 64, 68, 70, 74, 76, 80,
82, 86, 88, 92, 94, 98, 100,
104, 106, 110, 112.
 

313 surat bernomor: 3, 6, 9, 12,
15, 18, 21, 24, 27, 30, 33, 36,
39, 42, 45, 48, 51, 54, 57, 60,
63, 66, 69, 72, 75, 78, 81, 84,
 87, 90, 93, 96, 99, 102, 105,
108, 111, 114.
 

38 surat bernomor: 1, 5, 7, 11,
13, 17, 19, 23, 25, 29, 31, 35,
37, 41, 43, 47, 49, 53, 55, 59,
61, 65, 67, 71, 73, 77, 79, 83,
85, 89, 91, 97, 95, 101, 103,
107, 109, 113.
 
Jumlah 2.166
Jumlah 2.223
Jumlah 2.166
(19 X 114)!
(19 x 117)
(19 X 114)!

TABEL 4.3 19 SURAT YG JUMLAH NOMOR SURAT & AYATNYA MERUPAKAN BILANGAN PRIMA
No Surat No surat
No ayat
Jumlah
1
AI-Anfal (Rampasan Perang)
8
75
83
2
Ad-Dukhan (ASap)
44
59
103
3
AI-Hujurat (Kamar-kamar)
49
18
67
9
Ath-Thur (Bukit)
52
49
101
5
AI-Qamar (Bulan)
54
55
109
6
AI-Hasyr (Pengusiran)
59
24
83
7
AI-Mumtahanah (Perempuan yg Diuji)
60
13
73
8
AI-Jamu'ah (Hari Jum'at)
62
11
73
9
AI-MuIk (Kerajaan)
67
30
97
10
AI-Insan (Manusia)
76
31
107
11
AI-Mursalat (Malaikat yang Diutus)
77
50
127
12
AI-Infthar (Terbelah)
82
19
101
13
AI-Buruj (Gugusan Bintang)
8S
22
107
14
Ath-Thariq (Bintang Penembus)
86
17
103
15
AI-Lail (Malam)
92
21
113
16
At-Tin (Buah Tin)
95
8
103
17
Az-Zalzalah (Kegoncangan)
99
8
307
18
AI-Humazah (Pengumpat)
109
9
113
19
An-Nashr (Pertolongan)
110
3
113

Struktur Ke
enam
 
Jumlah 19 surat yang pertama dari surat dengan jumlah ayat-ayat bilangan prima merupakan kelipatan 19 sebagaimana ditunjukkan di bawah ini.
 
TABEL 4.4 19 SURAT PERTAMA DARI AYAT-2 BILANGAN PRIMA
 
No
No surat
Nama surat
Banyaknya ayat
1
1
AI-Fatihah (pembukaan)
7
2
10
Yunus(Yunus)
109
3
13
Ar-Ra'd (Petir)
43
4
26
Asy-Syu' ara' (Penyair)
227
5
33
AI Ahzaab (Golongan-golongan)
73
6
36
Yasin
83
7
42
Asy-Syura (Musyawarah)
53
8
43
Az-Zukhruf(Perhiasan)
89
9
44
Ad-Dukhan(Asap)
59
10
45
AI-Jatsiyah (Yang Berlutut)
37
11
48
AI-Fath (Kemenangan)
29
12
57
AI-Nadld (Besi)
29
13
60
AI-Mumtahanah (perempuan yang diuji)
13
14
62
AI-Jumu ah (Hari )um'at)
11
15
63
AI-Munafiqun (Orang-orang yang Munafik)
11
16
76
AI-Insan (Manusia)
31
17
81
AI-Takwir (Menggulung)
29
18
82
AI-Infithar (Terbelah)
19
19
86
Ath-Thariq (Bintang Penembus)
17

Jumlah 969 ( 19 x 51 )

Struktur Ketujuh

Al-Qur'an juga terbagi dua, 29 surat dengan sisipan huruf di permulaan surat
(fawatih), suatu kombinasi misterius dari abjad, seperti nun, shad, alif lam. Semuanya ada 14 huruf Arab yang telah digunakan. Kombinasi-kombinasi huruf itu meru­pakan awalan, dengan 2 surat pengecualian, hanya pada surat Makiah. Angka 29 adalah bilangan prima, bilangan ke-10. Sisanya 85 surat, dengan faktor prima 5 dan 17, tidak mempu­nyai sisipan huruf. Berhubungan dengan perintah shalat, 5 kali sehari berjumlah 17 raka'at.
 
Dari 29 surat yang mempunyai sisipan ini, terstruktur sebagai berikut:

19 surat di mana kombinasi hurufnya merupakan ayat tersendiri. Contohnya adalah Surat al-Baqarah, surat nomor 2. Sisanya, 10 surat, hurufnya bukan merupakan ayat tersendiri.
 
19 surat di mana nomor suratnya bukan bilangan prima. Contohnya, Surat Thaha, surat nomor 20. Sisanya,10 surat, bernomor bilangan prima: 2, 3, 7, 11, 13,19, 29, 31, 41, dan 43. Coba perhatikan, surat 19 ditempatkan pada urutan nomor 6 dari urutan bilangan prima pada 10 surat tadi, artinya (6 x 19 =114), sama banyaknya dengan jumlah surat al-Qur'an. Jumlahnya pun: 2 + 3 + 7 + 11+ 43 = 197, 199 merupakan bilangan prima kembar, bilangan prima ke-46.

Surat 19 , Maryam, merupakan surat yang ke-10 dari 29 surat
ini.
 
TABEL 4.5 TABEL SURAT FAWATIH, 29 SURAT
No
No
surat
Ayat 
Nama
Inisial
No
No
surat
Ayat
Nama
Inisial
1
2
286
AI-Baqarah
A.L.M
16
30
60
Ar-Rum
A.L.M
2
3
200
Ali' Imron
A.L.M
17
31
39
Luqman
A.L.M
3
7
206
AI-A'raf
A.L.M.S
18
32
30
As-Sajdah
A.L.M
9
10
109
Yunus
A.L.R
19
36
93
Yasin
Y.S
5
ll
123
Hud
A.L.R
20
38
RB
Shad
S
6
12
111
Yusuf
A.L.R
21
40
95
AI-Mu' min
M.M
7
l3
93
Ar-Ra' d
A.L.M.R
22
91
54
Fushshilat
H.M
8
14
52
Ibrahim
A.L.R
23
92
53
Asy-Syura
H.M.'A.S.Q
9
IS
99
AI-Hijr
A.L.R
29
43
89
Az-Zukhruf
H.M
10
19
9a
Maryam
K.H.Y.A.S
25
49
59
Ad-Dukhan
H.M
I1
20
135
Thaha
T.H
26
95
37
AI-Jatsiyah
H.M
12
26
227
Asy-Syu' ara
T.S.M
27
96
35
AI-Ahqaf
H.M
13
27
93
An-Naml
T.S
28
50
45
Qaf
Q
14
29
88
AI-Qashas
T.S.M
29
68
52
AI-Qalam
N
15
29
69
AI-Ankabut
A.L.M
-
-
-
-
-
 
Coba perhatikan susunan surat pada tabel sebelumnya. Su­rat al-'Ankabut atau "Laba-laba", terletak di posisi tengah, de­ngan nomor surat 29. Sebelumnya terdapat 14 surat fawatif dan sesudahnya juga terdapat 14 surat fawatih. Surat fawatih ini mulai dari surat nomor 2, al-Baqarah, sampai dengan nomor 68, Surat al-Qalam. Posisi ini simetris murni. Lebih lanjut, surat ke-5 dari tengah (15) adalah surat nomor 19, dan surat ke-5 setelahnya adalah surat nomor 38, atau (2 x 19). Perhatikan pula, dari Surat Maryam nomor 19 sampai akhir, ada 19 surat fawatih. Demikian pula, sebelum Surat Shad nomor 38, terdapat 19 surat fawatih.
 
Struktur atau bentuk (10 + 19) surat-surat ini makin jelas, karena baik Surat Maryam maupun Surat Shad sama-sama ter­letak di posisi nomor 10, dari urutan depan dan dari urutan belakang.
 Apakah Muhammad saw yang Mengatur Itu?
 
Profesor Bassam Jarrar8 menemukan bahwa, selain pengaturan jumlah huruf-huruf sisipan tadi, turunnya surat teratur berdasarkan nomor urutan dan jumlah huruf sisipan.
 
1.    Surat al-Qalam, bernomor 68, adalah surat pertama fawatih yang turun dengan sisipan huruf Nun. Fawatih ini tidak diulangi (hanya satu kali), karena berikutnya surat 50, Qaf, dengan huruf qaf. Diulang kedua kalinya pada ayat pertama surat 42, asy-Syura. Di sini menariknya: surat ketiga yang muncul adalah surat nomor 38, Shad, dengan huruf fawatih shad. Diulang hingga tiga kali pula, yaitu ayat pembukaan pada surat nomor 7 dan nomor 19. Lalu, apa artinya? Artinya, turun pertama kali, nun dipakai satu kali. Turun kedua, qaf dipakai 2 kali. Turun ketiga, shad, dipakai 3 kali.

2.       Di antara surat fawatih, surat nomor 2 sampai dengan surat
nomor 68, terdapat 38 surat bukan fawatih, atau (2 x 19)! Lebih lanjut, bilangan 38 ini sama dengan kemunculan huruf fawatih: Alif, Lam, Mim, dan sebagainya.

TABEL 4.6 JUMLAH KEMUNCULAN HURUF FAWATIH
 
No Inisial/fawatih Muntul (kali) No Inisial/fawatih Muncul (kali)
1 A.L.M 8 8 T.S 3
2 A.L.M.S 1 9 Y.S 1
3 A.L.R 6 10 5' 3
4 A.LM.R 1 11 H.M 7
5 K.H.Y.'A.S' 1 12 H.M.'A.S.Q 1
6 T.H 1 13 Q 2
7 T.S.M 2 14 N 1
Jumlah 20 Jumlah 18
Jumlah total = 20 + 18 = 38 atau ( 2x19 )
 
Coba perhatikan surat-surat fawatih ini. Mereka disusun sangat unik, simetris satu sama lain, dan surat nomor 29 dile­takkan di tengah-tengah 29 surat.
 
Dengan kata lain 114 surat al-Qur'an ditandai dengan 19 surat yang membentuk bilangan prima-jumlah nomor surat dan ayatnya. Ditandai pula dengan 29 surat fawatih, di mana dalam 29 surat itu di-enkripsi dengan 19 surat lagi berupa huruf fawatih yang merupakan ayat tersendiri. Simetris sempurna karena surat bernomor 29 diletakkan di tengah diapit simetris oleh surat 19 dan surat bernomor 38 atau (19 x 2). Sedangkan sisanya 85 surat, (17 x 5), adalah hasil kali dua bilangan prima kembar berhubungan dengan shalat. "Kebetulan" kata Allah yang ke-19 berdampingan dalam satu ayat dengan kata shalat yang ke-17 dalam Surat an-Nisa' ayat 103, bukan surat fawatih (dijelaskan dalam Bab Shalat).
 
Kita lihat juga dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa bentuk kombinasi huruf fawatih ada 14 bentuk, sama dengan huruf Arabnya, yaitu sisipan dari: N, Q, H, S, T, 'A, Y, H, K, R, 'Sh, M, L, A.
 
Surat al-'Ankabut: Penengah, Sistem Heksagonal, Gelembung Alam Semesta
 
Surat nomor 29, al-'Ankabut atau Laba-laba, atau surat penengah, karena terletak di tengah-tengah surat fawatih, urutan ke-15. Berjudul laba-laba karena dalam surat ini terdapat hanya satu ayat yang menceritakan "rumah laba-laba", yaitu pada ayat 41. "Sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba­laba" (al-'Ankabut 29 :41).
Lalu mengapa al-Qur'an menunjuk rumah laba-laba sebagai perumpamaannya?
 
Dalam matematika, bilangan 29 adalah bilangan prima kembar dengan pasangan 31. Bagian paling menarik dari surat ini adalah hubungan antara "rumah laba-laba" yang berbentuk hexagonal atau bersudut 6 dengan bilangan prima kembar, serta hipotesis susunan (banyak) alam semesta.
 
Bentuk heksagonal, dengan segi 6 bersudut 60° adalah bentuk geometri yang paling efisien dalam memanfaatkan se­mua area yang ada, karena dengan volume yang sama tetapi didapat dengan jumlah keliling yang paling sedikit, dibanding­kan bentuk segi lainnya9 - misalnya, segi 8 atau segi 5. Tidak heran pola heksagonal ini-menurut NASA - dapat ditemukan di mana-mana, di alam semesta, baik teratur (tertutup) maupun tidak teratur (terbuka), karena efisien. Misalnya, sarang laba­laba, sarang (sel) lebah, molekul atom, sel surya, kabel serat optik, buah jeruk, dan kristal es yang membeku 10. Hipotesis dari para ahli kosmos di Inggris, misalnya, Sir Martin Rees: bentuk (banyak) alam semesta seperti tersusun dari dengan ukuran yang sama sebuah gelembung kecil yang dikelilingi 6 gelem­bung-gelembung lainnya-menjadikan bentuk yang paling kompak dengan pola heksagonal. Lalu mengapa angka 6? Ilmuwan matematika berpendapat bahwa umumnya kelipatan angka 6 selalu diikuti oleh bilangan prima baik sebelumnya atau sesudahnya. Bahkan beberapa di antaranya membentuk bilangan prima kembar yang istimewa; bilangan 29 dan 31, di tengahnya terdapat angka 30, (6 x 5). Bilangan 17 dan 19, di tengahnya angka 18, (6 x 3), dan bilangan 5 dan 7, di tengahnya angka 6. Bilangan lainnya adalah 41 dan 43, di tengahnya angka 42 (6 x 7). Susunan seperti ini, yang diyakini oleh sebagian besar ahli astrofisika sebagai susunan multi universes; yaitu 1 + 6. (satu di tengah, dikelililingi 6 lainnya).
 
Faktanya, Surat al-'Ankabut bernomor 29, pada ayat 41 (laba-laba): kedua-duanya adalah bilangan prima kembar, de­ngan angka yang diapit bilangan 30 dan 42, merupakan pola heksagonal pula atau sistematika angka 6.
 
Sehubungan dengan angka 41, kriptogram Frank Drake menggunakan kode 1271 garis : produk dari bilangan prima 31 dan 41. Peralatan ini dapat dipergunakan untuk memecahkan kode komunikasi antargalaksi, yang diterima dari sinyal-sinyal ETI, Extra Terrestrial Intelligent.11
 
Nah, sekarang pembaca mendapat pengertian baru, mengapa struktur jumlah surat al-Qur'an "kebetulan" merupa­kan rangkaian matematik (19 x 6), dengan koefisien angka 6, yang sebelumnya tidak terungkap. Sekali lagi, bilangan prima kembar 5 mewakili jumlah shalat dalam sehari, prima kembar 7 mewakili lapisan langit dan bumi (7lapisan dimensi/alam), 17 mewakili jumlah rakaat shalat,19 mewakili kalimat basmallah dan struktur al-Qur'an, dan 29 mewakili surat-surat fawatih. surat-surat lainnya menggunakan bilangan prima 31 dan 41, misalnya Surat ar-Rahman dengan bilangan 31 dan ayat di atas menggunakan bilangan 41. Semua mewakili bilangan prima kembar yang mengapit pola angka 6: 6, 12, 18, 24, 30, 36,....n.
 
Surat "Penengah" ini seolah-olah ingin menunjukkan ra­hasia alam semesta-dari pola heksagonal sarang laba-laba:
 
Sebagian besar astrofisikawan percaya bahwa susunan multi alam semesta ('alamin) mengambil pola heksagonal; di mana "gelembung (bubble) tengah" dikelilingi oleh "6 gelembung lainnya dengan ukuran sama". Susunannya kira-kira sama dengan ice flake, yang dibentuk oleh molekul air. Ini adalah gambaran yang palirng mendekati - karena (multi) alam semesta belum dapat dibuktikan ­ hanya diyakini oleh para ilmuwan dengan pengukuran gaya gravitasi di kosmos dan jalannya cahaya.12
 
Al-Qur'an yang disusun berdasarkan petunjuk Nabi Muhammad (taufiqi), tidak sesuai dengan urutan turunnya wahyu, ternyata mempunyai struktur yang spesifik. Penempatan surat, ayat, jumlah surat, jumlah ayat, semuanya tersusun sedemikian rupa sehingga kehilangan, bertambah atau tertu­karnya ayat, apalagi tertukarnya surat, membuat kekacauan makna dan struktur tadi. Ini membuktikan bahwa al-Qur'an telah terkodetifikasi secara sempurna sejak 'azali.



1.  Abdullah Arik, Beyond Probability - God's Message in Mathematics, Journal, Submission organisation, hal. 2.
2. Contohnya adalah Dr. Carl Sagan dan Frank Drake, yang menemukan cryptogram untuk komunikasi antar-bintang: pemecah kode komunikasi dari sinyal ETI, Extra Terrestrial Intelligent.
3. Baca lebih lanjut Peter Plichta, God's Secret Formula, atau situs-situs dari Dr. Peter Plichta.
4.Baca Muhammad Abdul Halim, Memahami Al-Qur'an, atau Maulana Muhammad Ali, The Religion of Islam. Di sisi sains, 'Arsy adalah wilayah hyperspace, dimensi lebih tinggi dari alam semesta kita yang dikenal. Isi alam semesta, 5% objek angkasa seperti bintang dan planet-planet, 25% dark matter, dan sisanya 70 % adalah dark energy. Elemen kimia, hidrogen, unsur air melimpah ruah (99,9% ), karena H adalah elemen paling ringan. Bintang baru mengubah hidrogen menjadi elemen kimia yang lebih berat, helium. Baca Encyclopedia Outerspace dari David Darling atau keterangan ahli kosmos Sir Martin Rees dan ahli Fisika Teori Dr. Michio Kaku: Our Cosmic' Habitat dan Paarallel Universes.
5.http://www.angelfire.com/on2/daviddarling/Drakecrypto.htm, diterima 23 Desember 2003. Dari 1000 bintang terdekat, telah disisir dengan program komputer belum ada tanda-tanda keberadaan ETI. Namun para ilmuwan tidak putus asa, karena jumlah bintang di luar angkasa jauh lebih banyak daripada jumlah butiran pasir di planet Bumi.
6. Ibid, http://www.angelfire.com/on2/daviddarling/AreciboM.htm, diterima 27 Desember 2003. Antena Arecibo ini diketahui sebagai antena terbesar yang dipasang di planet Bumi, berlokasi di Peru.
7.Ditemukan pertama kali oleh kelomp ok ilmuwan Fakir 60 Amerika Serikat. Selanjutnya, dikembangkan oleh para ahli matematika Muslim, termasuk surat-surat berbentuk bilangan prima dan ayat-ayat fawatih.
8.   Ilmuwan peneliti al-Qur'an di Amerika Scrikat, penulis beberapa artikcl tentang Kitab Mulia.
9.  Harun Yahya, Menyingkap Rahasia Alam Semesta, Dzikra, Mei 2002, hal. 21.
10. Pernyataan NASA: http://www.geocities.vom/capeCanaveral/Hangar /9434/ sfshesag.html, diterima 23 Desember 2003.
11. Kriptogram Frank Drake:
http://www.angelfire.com/on2/david
darling/Drakecrypto.htm, diterima 23 Desember 2003. Teknik terbaru memakai program komputer, ditransmisikan memakai foton (partikel cahaya), bukan sinyal radio lagi.
12. Wawancara BBC mengenai ruang angkasa dan alam semesta: http://216.239.57.1()4/search?q=cache:kiJt6f ixXKAJ:www.bbc.co.uk/science/space/ spacechat/livechat/martin_rees.shtml+hexagonal,universes&hl=en&ie=UTF-8,
diterima 23 Desember 2003. Lebih lengkap baca "Our Casmic Habitat" dari Profesor Sir Martin Rees, seorang ahli kosmos. Gravitasi adalah salah satu gaya dasar di alam semesta yang paling lemah, dari empat gaya dasar yang diketahui.


Di kutip & diedit {dikit aja} dari ebook "Matematika Alam Semesta" oleh Arifin Mufti