Mudah dipahami bahwa otak kanan adalah mata air yang mengalirkan anak-anak sungai yang bernama kreativitas, intuisi, dan imajinasi. Tidak dapat dielakkan bahwa untuk menjadi lebih kreatif, intuitif, dan imajinatif maka kita harus membersihkan mata airnya. Dengan kata lain kita harus mengasah otak kanan kita sendiri.
Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa otak kiri cenderung memikirkan sedangkan otak kanan cenderung membayangkan. Nah ketika kita membayangkan sesuatu berulang-ulang, maka hal yang dibayangkan tersebut akan masuk ke otak bawah sadar kita. Maka dapat dikatakan bahwa otak kanan itu pintu gerbang otak bawah sadar. Tentu kita sadar betul bahwa otak bawah sadar itu jauh lebih menentukan daripada otak sadar. Dengan demikian, otak kanan itu memang minta ampun pentingnya.
Jika kita berhasil menjadi Golongan Kanan yang tulen, niscaya kita akan menjadi sebutir batu permata di tengah gundukan batu kerikil. Seterusnya, tidak perlulah kita repot-repot mengirikan diri. Apa yang perlu kita lakukan hanyalah mencari golongan kiri--dan golongan kiri itu tidak susah--untuk melengkapi diri kita. Namun begitu, Golongan Kanan juga menyandang kelemahan-kelemahan, misalnya tidak tepat waktu, mudah bosan, menggampangkan segala urusan, kurang mampu menyusun prioritas, dan kurang berhati-hati.
Jika Golongan Kiri dan Golongan Kanan bertemu lalu dibiarkan berdebat, pastilah keduanya akan bersitegang, karena pola pikir mereka yang saling bertolak-belakang. Namun uniknya, Golongan Kiri itu selalu jatuh hati dengan Golongan Kanan, begitu pula sebaliknya. Pada akhirnya, jadilah mereka satu pasangan, baik dalam kehidupan, ibadah, karier, maupun bisnis.
Ternyata, hal ini pula yang disarankan oleh para pakar. Dimana mitra yang "terbalik" akan menjadi mitra yang terbaik. Saling melengkapi, dan inilah yang distempel menjadi pasangan sejati. Fakta ini bisa dilihat pada orangtua dan om-tante yang telah berumahtangga selama puluhan tahun. Jamak terjadi, yang satu agak kiri, yang satunya lagi agak kanan karena mereka berdua saling melengkapi.
Agar mudah diingat, otak kiri itu dapat disimbolkan dengan baris-berbaris. Yah serba membosankan. Kebalikannya, otak kanan itu dapat disimbolkan dengan bercinta. Serba menyenangkan. Melibatkan emosi, kreativitas, spontanitas, dan imajinasi. Tidak harus urut dan tidak harus lazim-laziman.
--bersambung---