Penomoran surat dan
penempatan ayat disusun berdasarkan petunjuk Nabi, tidak sama dengan urutan
turunnya wahyu. Hal ini membingungkan para mufasir klasik selama berabadabad
dan menjadi sasaran kritik para Orientalis. Sekarang telah diketahui, karena di
samping susunan isinya yang serasi dan harmonis, pembaca yang serius akan
menemukan contoh-contoh struktur bilangan prima dari ratusan struktur yang ada.
Istimewa sekali karena struktur tersebut menggunakan bilangan prima kembar, di
samping ujicoba dengan menggunakan Hukum Benford untuk "melihat keaslian"
al-Qur'an.
Apa benar dalam al-Qur'an
terdapat kodetifikasi tertentu? Mana mungkin dalam kitab
"antik" ada struktur matematikanya?
Segala "Sesuatu" dengan Hitungan yang Teliti
Paling tidak, terdapat dua ayat yang memberikan
informasi bagi kita bahwa al-Qur'an diturunkan dengan "hitungan".
Pertama, dalam Surat al-Jinn, Tuhan menciptakan segala sesuatu
(kejadian dan semua objek di alam semesta) dengan "hitungan yang teliti satu
persatu", yaitu dari kata Arab, 'adad.
"Suyaya Dia
mengetahui bahwa sesungguhnya rasut-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang sebenarnya
ilmuNya meliputi apa yang ada
pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu
persatu. (QS al-Jinn
72 : 28).
Esensi ayat ini adalah bahwa
ilmu Tuhan meliputi segala sesuatu, tidak ada yang
tertinggal. Semua kejadian, objek alam, penciptaan di bumi
dan langit, dan struktur al-Qur'an, tidak ada yang kebetulan. Semuanya
ditetapkan dengan hitungan yang sangat teliti. Sebenarnya bila diketahui,
(sebagian) ilmu tersebut meliputi risalah-risalah yang disampaikan dan ilmu yang
ada pada para Rasul. Dalam kehidupan modern sekarang pun, kita akan menjumpai
"hitungan tersebut", mulai dari yang sederhana sampai yang paling
rumit.
Oksigen
(O2) memberikan kehidupan kepada semua makhluk
di bumi melalui sistem pernafasan; sangat vital. Tetapi bila kelebihan hitungan
satu atom, ia akan menjadi ozon (O3); yang bila
dihirup manusia boleh jadi menyebabkan bencana. Tetapi bila ditempatkan di atas
atmosfer bumi, maka ia sangat berguna untuk menyerap sebagian sinar-sinar
ultraviolet yang berbahaya (radiasinya) bagi makhluk di bumi. Demikian juga
karbon adalah elemen kimia yang sangat penting bagi semua makhluk hidup, karena
semua organisme dibangun dari senyawa karbon.2 Tetapi
bila ia bersenyawa dengan oksigen yang sama-sama berguna. Senyawa baru tadi
menjadi gas yang berbahaya bagi manusia, yaitu
CO2
Lebih lanjut untuk memahami
"hitungan yang terstruktur" atau al-'adad:
Hitungan yang sangat
teliti atau lebih rumit bisa kita perhatikan pada hormon manusia.
Misalnya, C18H24O2 adalah
horman estrogen yang bertanggung jawab atas sifat-sifat kewanitaan. Berlebih hitungan satu atom karbon saja, ia menjadi
C19H28O2 Hormon testosteron, yang bertanggung
jawab atas sifat-sifat pria.3
Hitungan yang terstruktur ditemukan juga pada DNA, sangat rumit dan mencengangkan:
Terdapat 3 miliar kode
kimia dalam DNA yang harus dipecahkan olch ilmuwan: setiap sel manusia merupakan sebuah ensiklopedia yang
memuat informasi sejuta halaman. Setiap individu manusia
akan berbeda informasinya terdiri dari sekitar 100 triliun
sel, artinya terdapat 100 triliun perpustakaan yang sama.
Sebuah gambaran yang sulit dipercaya:
100 triliun x 1000 buku ilmu pengetahuan. Isinya Iebih banyak dari bufir
pasir di dunia. Sistern hitungan ini
sangat kompleks. Semua makhluk hidup di planet ini telah
diciptakan menurut Paparan kode yang ditulis dalam bahasa yang sama.4
Kedua,
al-Qur'an menjelaskan bahwa untuk
menambah keimanan para pembaca kitab (Yahudi, Kristen, Islam, dan lainnya),
maka ia memberikan kita "enkripsi" atau "kode" bilangan 19.
Dalam bahasa al-Qur'an disebut "suatu perumpamaan yang
sangat aneh", atau matsal. Berguna untuk menambah keimanan dan keyakinan bagi para pembaca yang
serius, berpikir terbuka, dan beriman, tetapi menambah kebingungan bagi
orang-orang yang berprasangka, tertutup dan "menentang"
kitab.
Keterangan tersebut dimulai
ketika kita membaca Surat al-Muddatstsir:
"Neraka (saqar) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (19) penjaga Dan tiada
Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami jadikan bilangan mereka itu untuk jadi
cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang
yang diberi al-Kitab menjadi yakin, dan supaya orang-orang yang beriman
bertambah iman nya, dan
supaya orang-orang Mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya
orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatankan): 'Apakah yang
dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?' " (al-Muddatstsir 74: 29-31)
Kisah ini awalnya dimulai
ketika-menurut at-Turmudzi, yang meriwayatkan dari sahabat Nabi, Jabir ibn
'Abdillah'5 - sebagian orang Yahudi bertanya
kepada sekelompok sahabat Nabi saw, "Apakah Nabi anda mengetahui jumlah penjaga
neraka?" Maka turunlah ayat ini kepada Nabi, karena ditanyakan oleh para
sahabat. Riwayat lain menyimpulkan, ketika turun ayat 30 surat ini, Abu Jahal
berkata, "Kalian adalah orang-orang kuat dan pemberani, apakah kalian tidak
mampu mengalahkan ke-19 penjaga neraka itu? Salah seorang di antara mereka yang
bernama Abu al-Ayad ibn Kaidah al-Jumahiy, berkata dengan angkuhnya, "Dengan
tangan kananku kukalahkan sepuluh dan dengan tangan kiriku
sembilan".
Dari situ, angka 19
menjadi "perumpamaan yang aneh" atau matsa! bagi para ilmuwan yang
membaca al-Qur'an. Karena ditemukan ratusan struktur matematis yang berhubungan
dengan bilangan prima.
Struktur Utama
Struktur matematis al-Qur'an
sangat bervariasi, tetapi yang penting diperlihatkan adalah struktur bilangan
prima kembar 19.
Struktur Pertama
Struktur pertama berhubungan
dengan jumlah surat dan banyaknya juz dalam al-Qur'an. Jumlah surat di dalam
al-Qur'an adalah 114. Angka 114 adalah angka ajaib, karena bilangan
prima ke-114 adalah 619, dan 114 adalah (6 x 19). Bilangan 619
merupakan prima kembar dengan pasangan 617. Kita ketahui pula, isi al-Qur'an
terbagi dalam 30 juz. Angka 30 adalah bilangan komposit yang ke-19,
yaitu: 4, 6, 8, 9,10,12,14, 15, 16, 18, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28,
30.
Struktur Kedua
Ditemukan kode-kode tertentu
sebagai pengawasan paritas. Sehingga isi yang diterima diyakini asli oleh
"pembaca", dan tidak berubah.
Al-Qur'an terstruktur dalam
bentuk 6 x (10 + 9), yaitu 60 surat dengan nomor ayat-ayat yang genap, dan 54
surat dengan nomor ayat-ayat yang ganjil. Contohnya adalah al-Fatihah dengan 7
ayat berarti surat dengan ayat ganjil. Tetapi al-Baqarah dengan 286 ayat
merupakan surat dengan ayat genap.
Prof. Abdullah Jalghoom dari
Yordania menemukan suatu ketentuan paritas dengan kondisi di atas; jumlah ke-60
surat dengan ayat-ayat genap adalah 3.450 atau (345 x 10) dan jumlah nomor surat
ke-54 dengan ayat-ayat ganjil adalah 3.150 atau (345 x 9). Total jumlah nomor
surat adalah 6.555 atau (345 x 19). Dari sisi matematis, bilangan tersebut
adalah 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6+7+....+114=6.555.
Dengan demikian, nomor surat
dan jumlah ayat-ayatnya tidak dapat dipertukarkan -
jika tertukar - struktur
di atas tidak berlaku. Misalnya, Surat al-Fatihah ditukar tempatnya dengan Surat
al-Baqarah maka jumlah ayat-ayat yang genap menjadi 3.449 dan jumlah ayat-ayat
yang ganjil menjadi 3.151.
Struktur Ketiga
Parity check juga
ditemukan dalam pembagian nomor surat dengan jumlah ayatnya-menjadi satu
kesatuan yang tak terpisahkan. Al-Qur'an dengan 114 surat terbagi dua
susunannya:
1. 57 surat yang homogen, di mana nomor suratnya sama dengan jumlah
ayat yang dikandungnya, yaitu genap-genap atau ganjil-ganjil .Contoh surah al-Fatihah atau "Pembukaan' dengan nomor surat 1 atau ganjil,
jumlah ayat yang dikandungnya juga ganjil, yaitu 7 ayat. Contoh lain adalah
Surat al-Baqarah atau "Sapi Betina". Nomor surat 2 atau genap, jumlah ayat 286
atau genap pula. Surat homogen ini, jumlah nomor surat dan jumlah ayatnya adalah
6.236, atau sama banyaknya dengan jumlah ayat al-Qur'an
seluruhnya!
2. 57 surat yang heterogen, di mana nomor suratnya berlawanan
dengan jumlah ayatnya, yaitu genap-ganjil atau ganjil-genap. Misalnya, Surat
Ali'Imran, nomor surat 3 atau ganjil, jumlah ayat 200 atau genap. Jumlah nomor
surat dan jumlah ayatnya adalah 6.555 atau sama dengan jumlah nomor surat dari 1
sampai dengan 114, (1+2+3+4+....+114). Dengan rumus
sederhana:
( N + 1 ) / 2 x N = 115 / 2 x 114 = 115 x 57 = 345 x 14 = 6.555
Bila
kedua kelompok surat ini dijumlahkan, akan menghasilkan bilangan prima: 6.236 +
6.555 =12.791, bilangan prima ke-1.525. Struktur ini merupakan enkripsi antara
jumlah nomor surat dengan jumlah ayat al-Qur'an.
TABEL 4.1.
KLASIFIKASISURAT HOMOGEN & SURAT HETEROGEN.6
57 SURAT HOMOGEN
|
57 SURAT HETEROGEN
| ||||
NAMA
SURAT
|
No.
su- rat |
Ayat
|
NAMA
SURAT
|
No.
su- rat |
Ayat
|
Al Fatihah (Pembukaan)
|
1
|
7
|
Al-Imran (Keluarga Imran).
|
3
|
200
|
Al-Baqarah (Sapi Betina).
|
2
|
286
|
Al Maidah (Hidangan).
|
5
|
120 |
An-Nisa' (Wanita).
|
4
|
176 |
Al-An'am (Binatarg Temak).
|
6
|
165 |
At Taubah (Pangampunan).
|
9
|
129 |
AI-A’raf (Tempat Tertinggi).
|
7
|
206 |
Hud (Hud)
|
11
|
123 |
Al-Anfal (Rampasan Perang).
|
8
|
75 |
Ar-Ra'd (guruh)
|
13
|
43 |
Yunus (Yunus)
|
10
|
109 |
Ibhrahim
|
74
|
52 |
Yusuf (Yusuf)
|
12
|
111 |
Al-Hijr
|
15
|
99 |
Maryam
|
19 |
98
|
An-Nahl
(Lebah).
|
16
|
128
|
Thaha
|
20
|
135
|
Al-Isra' (Memperjalankan di
Malam Hari)
|
17 |
111
|
Al-Anbiya'
(Nabi-nabi)
|
21 |
112
|
AI-Kahfi
(Gua).
|
18 |
110
|
AI-Mu'minun (Orang-orang yg
Beriman)
|
23
|
118
|
AI-Hajj (Haji).
|
22 |
78
|
Asy-Syu'ara' (Para Penyair).
|
26
|
227
|
An-Nur
(Cahaya).
|
24
|
64
|
Luqman
|
31
|
34
|
Al-Furqan
(Pembeda).
|
25
|
77
|
Ya Sin
|
36
|
83
|
An-Naml (Semut).
|
27
|
93
|
Ash-Shaffat (Yang Bersaf-saf).
|
37
|
182
|
AI-Qashash (Cerita-cerita).
|
28
|
88
|
AI-Mu'min (Orang yang Beriman).
|
40 |
85
|
AI-'Ankabut
(Laba-laba).
|
29
|
69
|
Fushshilat (Yang Dijelaskan).
|
41 |
54
|
Ar-Rum (Bangsa Romawi)
|
30
|
60
|
Asy-Syura (Musyawarah).
|
42 |
53
|
As-Sajdah (Sujud).
|
32
|
30
|
Ad-Dukhan (Kabut).
|
42 |
59
|
Al-Ahzab (Golongan yang
Bersekutu).
|
33
|
73
|
Al Ahqaaf (Bukit-bukit pasir)
|
46 |
35
|
Saba' (Kaum Saba).
|
34
|
54
|
Muhammad
|
47 |
38
|
Fathir
(Pencipta).
|
35
|
45
|
AI-Fath (Kemenangan).
|
48 |
29
|
Shad
|
38
|
88
|
AI-Hujurat (Kamar-kamar).
|
49 |
18
|
Az-Zumar
(Rombonganrombongan).
|
39
|
75
|
Qaf (Qaf).
|
50 |
45
|
Az Zukhruf (Perhiasan).
|
43
|
89
|
Adz-Dzariyat (Angin yg Menerbangkan)
|
51
|
60
|
A!-Jatsiyah (Yang
Berlutut).
|
45
|
37
|
Ath-Thur (Bukit).
|
52
|
49
|
AI-Wnqi'ah (Hari Kiamat)
|
56
|
96
|
An-Najm (Bintang).
|
53
|
62
|
AI-Hadid (Besi).
|
57
|
29
|
AI-Qamar (Bulan).
|
54
|
55
|
AI-Mujadilah (Wanita yg Mengajukan
Gugatan).
|
58
|
22
|
Ar-Ralrrnnrr (Yang Maha Pemurah)
|
55
|
78
|
AI-Munafiqun
(Orang-orang Munafik).
|
63
|
11
|
AI-Hasyr (Pengusiran).
|
59
|
29
|
At-Taghuibun (Hari Ditampakkan Kesalanan-2).
|
64
|
18
|
AI-Mumtahanah (Perempuan yg
Diuji).
|
60
|
13
|
AI-Tahrim (Mengharamkan).
|
66
|
12
|
Ash-Shaff (Barisan).
|
6l
|
14
|
AI-Qalam (Pena).
|
68
|
52
|
Al Juma'ah (Hari Jum'at}
|
62
|
11
|
AI-Ma'arij
(Tampat-tampat Naik).
|
70
|
44
|
Al-Thalaq
(Talak).
|
65
|
12
|
Al-Jin
(Jin).
|
72
|
28
|
AI-Mulk (Kerajaan).
|
67
|
30
|
Al-Muddatstsir (Orang yang Berkemul).
|
74
|
56
|
Al Haqqah (Hari Kiamat)
|
69
|
52
|
An-Naba' (Berita Besar).
|
78
|
40
|
Nuh
(Nuh).
|
71
|
28
|
'Abasa (la Bermuka
Masam).
|
80
|
42
|
AI-Muzzanmmil (Orang yang Berselimut).
|
73
|
20
|
At-Takwir (Menggulung).
|
81
|
29
|
AI-Qiyamah (Hari Kiamat).
|
75
|
40
|
AI-A'Ia (Yang Paling
Tinggi)
|
87
|
19
|
AI-Insan
(Manusia).
|
76
|
31
|
A!-Ghasyiyah (Hari Pembalasan)
|
88
|
26
|
AI-Mursalat
(Malaikat yang Diutus).
|
77
|
50
|
AI-Balad (Negeri)
|
90
|
20
|
An-Nazi'at
(Malaikat-malaikat yg Mencabut).
|
79
|
46
|
Asy-Syams (Matahari)
|
91
|
15
|
AI-lnfithar (Terbelah).
|
82
|
19
|
Adh-Dhuha
(Waktu Matahari Sepenggalah Naik).
|
93
|
11
|
AI-Muthaffifin (Orang-orang yang Curang).
|
83
|
36
|
Alam Nasyrah (Melapangkan)
|
94
|
8
|
Al-Insyiqaq (Terbelah).
|
84
|
25
|
Al-Qadr
(Kemuliaan)
|
97
|
5
|
AI-Buruj
(Gugusan Bintang).
|
85
|
22
|
Al-Bayyinah (Bukti)
|
98
|
8
|
Ath-Thariq (Yang Datang di Malam
Hari).
|
86
|
17
|
AI-Qari'ah (Hari
Kiamat)
|
101
|
11
|
AI-Fajr
(Fajar)
|
89
|
30
|
At-Takatsur (Bermegah - megahan)
|
102
|
8
|
Al-Lail (Malam)
|
92
|
21
|
Al 'Ashr (Masa)
|
103
|
3
|
At-Tin (Buah Tin)
|
95
|
8
|
Al-Fil (Gajah)
|
105
|
5
|
Al-'Alaq (Segumpal Darah)
|
96
|
19
|
Quraisy (Suku Quraisy)
|
106
|
4
|
Az-Zalzalah (Kegoncangan)
|
99
|
8
|
AI-Ma'un (Barang-barang yang
Berguna)
|
107
|
7
|
Al- 'Adiyat (Kuda Perang yg
Berlari Kencang)
|
100
|
11
|
Al-Lahab (Gejolak Api)
|
111
|
5 |
Al Humazah (Pengumpat)
|
104
|
9
|
AI-Iklrlatilr (Memurnikan Keesaan
Allah)
|
112
|
4 |
AI-Kautsar (Nikmat yang Banyak)
|
108
|
3 |
AI-Falaq (Waktu Subuh)
|
113
|
5 |
AI-Kafirun (Orang-orang Kafir)
|
109
|
6 |
An-Nas (Manusia)
|
114
|
6 |
An-Nashr (Pertolongan)
|
110
|
3 |
Jumlah
|
SURAT+
AYAT |
Jumlah
|
SURAT+
AYAT | ||
6.236
|
6.555
|
Struktur Keempat
Berpasangan sempurna dan
simetris. Pemilihan angka 114 sangat luar biasa. Pembaca akan mendapatkan jumlah
surat yang sama banyaknya, yaitu masing-masing 38 surat. Partisi kiri dan kanan,
atau kelompok 1 dan 3, jumlah nomor surat menghasilkan bilangan yang simetris
sempurna sama banyaknya, dan merupakan kelipatan 19, yaitu (19 x 114).
Sedangkan partisi tengah menghasilkan bilangan kelipatan 19, yaitu (19 x 117).
Partisi sebelah kiri adalah bilangan yang dapat dibagi habis oleh 2, tetapi bila
bilangan tersebut juga dapat dibagi oleh angka 3, maka ia masuk ke partisi
tengah. Sedangkan partisi kanan, adalah bilangan yang tidak dapat dibagi 2 dan
atau 3, atau juga merupakan sisanya. Lebih detail, dijelaskan dalam Tabel 42.7
Struktur Kelima
Hanya ada 19 surat, tidak
lebih tidak kurang-dari 114 surat-di mana jumlah nomor surat dengan nomor
ayatnya merupakan bilangan prima (Tabe14.3).
TABEL 4.2
SURAT AL-QUR'AN TERBAGI MENJADI 3 PARTISI
SIMETRIS
Dapat
dibagi 2
|
Dapat
dibagi 3
|
Tidak dapat Dapat dibagi 2 & 3 |
38 surat bernomor: 2, 4, 8, 10, 14, 16, 20, 22, 26, 28, 32, 39, 38, 40, 44, 46, 50, 52, 56, 58, 62, 64, 68, 70, 74, 76, 80, 82, 86, 88, 92, 94, 98, 100, 104, 106, 110, 112. |
313 surat bernomor: 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30, 33, 36, 39, 42, 45, 48, 51, 54, 57, 60, 63, 66, 69, 72, 75, 78, 81, 84, 87, 90, 93, 96, 99, 102, 105, 108, 111, 114. |
38 surat bernomor: 1, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 25, 29, 31, 35, 37, 41, 43, 47, 49, 53, 55, 59, 61, 65, 67, 71, 73, 77, 79, 83, 85, 89, 91, 97, 95, 101, 103, 107, 109, 113. |
Jumlah 2.166
|
Jumlah 2.223
|
Jumlah 2.166
|
(19 X
114)!
|
(19 x 117)
|
(19 X
114)!
|
TABEL 4.3 19 SURAT YG JUMLAH NOMOR SURAT & AYATNYA MERUPAKAN BILANGAN PRIMA
No | Surat | No surat |
No ayat
|
Jumlah
|
1
|
AI-Anfal
(Rampasan Perang)
|
8
|
75
|
83
|
2
|
Ad-Dukhan (ASap)
|
44
|
59
|
103
|
3
|
AI-Hujurat
(Kamar-kamar)
|
49
|
18
|
67
|
9
|
Ath-Thur
(Bukit)
|
52
|
49
|
101
|
5
|
AI-Qamar
(Bulan)
|
54
|
55
|
109
|
6
|
AI-Hasyr
(Pengusiran)
|
59
|
24
|
83
|
7
|
AI-Mumtahanah (Perempuan yg Diuji)
|
60
|
13
|
73
|
8
|
AI-Jamu'ah
(Hari Jum'at)
|
62
|
11
|
73
|
9
|
AI-MuIk
(Kerajaan)
|
67
|
30
|
97
|
10
|
AI-Insan
(Manusia)
|
76
|
31
|
107
|
11
|
AI-Mursalat (Malaikat yang
Diutus)
|
77
|
50
|
127
|
12
|
AI-Infthar (Terbelah)
|
82
|
19
|
101
|
13
|
AI-Buruj (Gugusan
Bintang)
|
8S
|
22
|
107
|
14
|
Ath-Thariq
(Bintang Penembus)
|
86
|
17
|
103
|
15
|
AI-Lail
(Malam)
|
92
|
21
|
113
|
16
|
At-Tin
(Buah Tin)
|
95
|
8
|
103
|
17
|
Az-Zalzalah
(Kegoncangan)
|
99
|
8
|
307
|
18
|
AI-Humazah
(Pengumpat)
|
109
|
9
|
113
|
19
|
An-Nashr (Pertolongan)
|
110
|
3
|
113
|
Struktur Keenam
Jumlah 19 surat yang pertama
dari surat dengan jumlah ayat-ayat bilangan prima merupakan kelipatan 19
sebagaimana ditunjukkan di
bawah ini.
TABEL 4.4 19 SURAT PERTAMA DARI AYAT-2 BILANGAN PRIMA
No
|
No surat
|
Nama
surat
|
Banyaknya ayat
|
1
|
1
|
AI-Fatihah (pembukaan)
|
7
|
2
|
10
|
Yunus(Yunus)
|
109
|
3
|
13
|
Ar-Ra'd (Petir)
|
43
|
4
|
26
|
Asy-Syu' ara' (Penyair)
|
227
|
5
|
33
|
AI Ahzaab (Golongan-golongan)
|
73
|
6
|
36
|
Yasin
|
83
|
7
|
42
|
Asy-Syura (Musyawarah)
|
53
|
8
|
43
|
Az-Zukhruf(Perhiasan)
|
89
|
9
|
44
|
Ad-Dukhan(Asap)
|
59
|
10
|
45
|
AI-Jatsiyah (Yang Berlutut)
|
37
|
11
|
48
|
AI-Fath (Kemenangan)
|
29
|
12
|
57
|
AI-Nadld (Besi)
|
29
|
13
|
60
|
AI-Mumtahanah (perempuan yang
diuji)
|
13
|
14
|
62
|
AI-Jumu ah (Hari )um'at)
|
11
|
15
|
63
|
AI-Munafiqun (Orang-orang yang
Munafik)
|
11
|
16
|
76
|
AI-Insan (Manusia)
|
31
|
17
|
81
|
AI-Takwir (Menggulung)
|
29
|
18
|
82
|
AI-Infithar (Terbelah)
|
19
|
19
|
86
|
Ath-Thariq (Bintang Penembus)
|
17
|
Jumlah 969 ( 19 x
51 )
|
Struktur Ketujuh
Al-Qur'an juga terbagi dua, 29 surat dengan sisipan huruf di permulaan surat (fawatih), suatu kombinasi misterius dari abjad, seperti nun, shad, alif lam. Semuanya ada 14 huruf Arab yang telah digunakan. Kombinasi-kombinasi huruf itu merupakan awalan, dengan 2 surat pengecualian, hanya pada surat Makiah. Angka 29 adalah bilangan prima, bilangan ke-10. Sisanya 85 surat, dengan faktor prima 5 dan 17, tidak mempunyai sisipan huruf. Berhubungan dengan perintah shalat, 5 kali sehari berjumlah 17 raka'at.
Dari 29 surat yang mempunyai
sisipan ini, terstruktur sebagai berikut:
19 surat di mana kombinasi hurufnya merupakan ayat tersendiri. Contohnya
adalah Surat al-Baqarah, surat nomor 2. Sisanya, 10 surat, hurufnya bukan
merupakan ayat tersendiri.
19 surat di mana nomor suratnya bukan bilangan
prima. Contohnya, Surat Thaha, surat nomor 20. Sisanya,10
surat, bernomor bilangan prima: 2, 3, 7, 11, 13,19, 29, 31, 41, dan 43. Coba
perhatikan, surat 19 ditempatkan pada urutan nomor 6 dari urutan bilangan prima
pada 10 surat tadi, artinya (6 x 19 =114), sama banyaknya dengan jumlah surat
al-Qur'an. Jumlahnya pun: 2 + 3 + 7 + 11+ 43 = 197, 199 merupakan
bilangan prima kembar, bilangan prima ke-46.
Surat 19 , Maryam, merupakan surat yang ke-10 dari 29 surat ini.
Surat 19 , Maryam, merupakan surat yang ke-10 dari 29 surat ini.
TABEL 4.5 TABEL
SURAT FAWATIH, 29 SURAT
No
|
No
surat |
Ayat
|
Nama
|
Inisial
|
No
|
No
surat
|
Ayat
|
Nama
|
Inisial
|
1
|
2
|
286
|
AI-Baqarah
|
A.L.M
|
16
|
30
|
60
|
Ar-Rum
|
A.L.M
|
2
|
3
|
200
|
Ali' Imron
|
A.L.M
|
17
|
31
|
39
|
Luqman
|
A.L.M
|
3
|
7
|
206
|
AI-A'raf
|
A.L.M.S
|
18
|
32
|
30
|
As-Sajdah
|
A.L.M
|
9
|
10
|
109
|
Yunus
|
A.L.R
|
19
|
36
|
93
|
Yasin
|
Y.S
|
5
|
ll
|
123
|
Hud
|
A.L.R
|
20
|
38
|
RB
|
Shad
|
S
|
6
|
12
|
111
|
Yusuf
|
A.L.R
|
21
|
40
|
95
|
AI-Mu' min
|
M.M
|
7
|
l3
|
93
|
Ar-Ra'
d
|
A.L.M.R
|
22
|
91
|
54
|
Fushshilat
|
H.M
|
8
|
14
|
52
|
Ibrahim
|
A.L.R
|
23
|
92
|
53
|
Asy-Syura
|
H.M.'A.S.Q
|
9
|
IS
|
99
|
AI-Hijr
|
A.L.R
|
29
|
43
|
89
|
Az-Zukhruf
|
H.M
|
10
|
19
|
9a
|
Maryam
|
K.H.Y.A.S
|
25
|
49
|
59
|
Ad-Dukhan
|
H.M
|
I1
|
20
|
135
|
Thaha
|
T.H
|
26
|
95
|
37
|
AI-Jatsiyah
|
H.M
|
12
|
26
|
227
|
Asy-Syu' ara
|
T.S.M
|
27
|
96
|
35
|
AI-Ahqaf
|
H.M
|
13
|
27
|
93
|
An-Naml
|
T.S
|
28
|
50
|
45
|
Qaf
|
Q
|
14
|
29
|
88
|
AI-Qashas
|
T.S.M
|
29
|
68
|
52
|
AI-Qalam
|
N
|
15
|
29
|
69
|
AI-Ankabut
|
A.L.M
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Coba perhatikan susunan
surat pada tabel sebelumnya. Surat al-'Ankabut atau "Laba-laba", terletak di
posisi tengah, dengan nomor surat 29. Sebelumnya terdapat 14 surat
fawatif dan sesudahnya juga terdapat 14 surat fawatih. Surat fawatih ini mulai
dari surat nomor 2, al-Baqarah, sampai dengan nomor 68, Surat al-Qalam. Posisi
ini simetris murni. Lebih lanjut, surat ke-5 dari tengah (15) adalah surat nomor
19, dan surat ke-5 setelahnya adalah surat nomor 38, atau (2 x 19).
Perhatikan pula, dari Surat Maryam nomor 19 sampai akhir, ada 19 surat
fawatih. Demikian pula, sebelum Surat Shad nomor 38, terdapat 19 surat
fawatih.
Struktur atau bentuk (10 +
19) surat-surat ini makin jelas, karena baik Surat Maryam maupun Surat Shad
sama-sama terletak di posisi nomor 10, dari urutan depan dan dari urutan
belakang.
Apakah Muhammad saw
yang Mengatur Itu?
Profesor Bassam Jarrar8
menemukan bahwa, selain pengaturan jumlah huruf-huruf sisipan tadi, turunnya surat teratur berdasarkan
nomor urutan dan jumlah huruf sisipan.
1. Surat al-Qalam, bernomor 68, adalah surat pertama
fawatih yang turun dengan sisipan huruf Nun. Fawatih ini tidak diulangi
(hanya satu kali), karena berikutnya surat 50, Qaf, dengan huruf
qaf. Diulang kedua kalinya pada ayat pertama surat
42, asy-Syura. Di sini menariknya: surat ketiga yang muncul adalah surat nomor
38, Shad, dengan huruf fawatih shad. Diulang hingga tiga kali pula, yaitu
ayat pembukaan pada surat nomor 7 dan nomor 19. Lalu, apa artinya? Artinya,
turun pertama kali, nun dipakai satu kali. Turun kedua, qaf
dipakai 2 kali. Turun ketiga, shad, dipakai 3 kali.
2. Di antara surat fawatih, surat nomor 2 sampai dengan surat nomor 68, terdapat 38 surat bukan fawatih, atau (2 x 19)! Lebih lanjut, bilangan 38 ini sama dengan kemunculan huruf fawatih: Alif, Lam, Mim, dan sebagainya.
2. Di antara surat fawatih, surat nomor 2 sampai dengan surat nomor 68, terdapat 38 surat bukan fawatih, atau (2 x 19)! Lebih lanjut, bilangan 38 ini sama dengan kemunculan huruf fawatih: Alif, Lam, Mim, dan sebagainya.
TABEL 4.6 JUMLAH KEMUNCULAN HURUF FAWATIH
No | Inisial/fawatih | Muntul (kali) | No | Inisial/fawatih | Muncul (kali) |
1 | A.L.M | 8 | 8 | T.S | 3 |
2 | A.L.M.S | 1 | 9 | Y.S | 1 |
3 | A.L.R | 6 | 10 | 5' | 3 |
4 | A.LM.R | 1 | 11 | H.M | 7 |
5 | K.H.Y.'A.S' | 1 | 12 | H.M.'A.S.Q | 1 |
6 | T.H | 1 | 13 | Q | 2 |
7 | T.S.M | 2 | 14 | N | 1 |
Jumlah | 20 | Jumlah | 18 | ||
Jumlah total = 20 + 18 =
38 atau ( 2x19 )
|
Coba perhatikan surat-surat
fawatih ini. Mereka disusun sangat unik, simetris satu sama lain, dan surat
nomor 29 diletakkan di tengah-tengah 29 surat.
Dengan kata lain 114 surat
al-Qur'an ditandai dengan 19 surat yang membentuk bilangan prima-jumlah nomor
surat dan ayatnya. Ditandai pula dengan 29 surat fawatih, di mana dalam
29 surat itu di-enkripsi dengan 19 surat lagi berupa huruf fawatih
yang merupakan ayat tersendiri. Simetris sempurna karena surat bernomor
29 diletakkan di tengah diapit simetris oleh surat 19 dan surat
bernomor 38 atau (19 x 2). Sedangkan sisanya 85 surat, (17 x 5),
adalah hasil kali dua bilangan prima kembar berhubungan dengan shalat.
"Kebetulan" kata Allah yang ke-19 berdampingan dalam satu ayat dengan
kata shalat yang ke-17 dalam Surat an-Nisa' ayat 103, bukan surat fawatih
(dijelaskan dalam Bab Shalat).
Kita lihat juga dari tabel
di atas, dapat disimpulkan bahwa bentuk kombinasi huruf fawatih ada 14 bentuk,
sama dengan huruf Arabnya, yaitu sisipan dari: N, Q, H, S, T, 'A, Y, H,
K, R, 'Sh, M, L, A.
Surat al-'Ankabut: Penengah, Sistem Heksagonal,
Gelembung Alam Semesta
Surat nomor 29,
al-'Ankabut atau Laba-laba, atau surat penengah, karena terletak di
tengah-tengah surat fawatih, urutan ke-15. Berjudul laba-laba karena dalam surat
ini terdapat hanya satu ayat yang menceritakan "rumah laba-laba", yaitu pada
ayat 41. "Sesungguhnya
rumah yang paling lemah adalah rumah labalaba" (al-'Ankabut
29 :41).
Lalu mengapa al-Qur'an menunjuk rumah laba-laba sebagai perumpamaannya?
Lalu mengapa al-Qur'an menunjuk rumah laba-laba sebagai perumpamaannya?
Dalam matematika, bilangan
29 adalah bilangan prima kembar dengan pasangan 31. Bagian paling menarik dari
surat ini adalah hubungan antara "rumah laba-laba" yang berbentuk hexagonal atau
bersudut 6 dengan bilangan prima kembar, serta hipotesis susunan (banyak) alam
semesta.
Bentuk heksagonal, dengan
segi 6 bersudut 60° adalah bentuk geometri yang paling efisien dalam
memanfaatkan semua area yang ada, karena dengan volume yang sama tetapi didapat
dengan jumlah keliling yang paling sedikit, dibandingkan bentuk segi lainnya9 - misalnya, segi 8
atau segi 5. Tidak heran pola heksagonal ini-menurut NASA - dapat ditemukan di
mana-mana, di alam semesta, baik teratur (tertutup) maupun tidak teratur
(terbuka), karena efisien. Misalnya, sarang labalaba, sarang (sel) lebah,
molekul atom, sel surya, kabel serat optik, buah jeruk, dan kristal es yang
membeku 10. Hipotesis dari para ahli kosmos di Inggris, misalnya,
Sir Martin Rees: bentuk (banyak) alam semesta seperti tersusun dari dengan
ukuran yang sama sebuah gelembung kecil yang dikelilingi 6 gelembung-gelembung
lainnya-menjadikan bentuk yang paling kompak dengan pola
heksagonal. Lalu mengapa angka 6? Ilmuwan matematika berpendapat bahwa umumnya
kelipatan angka 6 selalu diikuti oleh bilangan prima baik sebelumnya atau
sesudahnya. Bahkan beberapa di antaranya membentuk bilangan prima kembar yang
istimewa; bilangan 29 dan 31, di tengahnya terdapat angka 30, (6 x 5).
Bilangan 17 dan 19, di tengahnya angka 18, (6 x 3), dan bilangan 5 dan 7, di
tengahnya angka 6. Bilangan lainnya adalah 41 dan 43, di tengahnya angka
42 (6 x 7). Susunan seperti ini, yang diyakini oleh sebagian besar ahli
astrofisika sebagai susunan multi universes; yaitu 1 + 6. (satu di tengah,
dikelililingi 6 lainnya).
Faktanya, Surat al-'Ankabut
bernomor 29, pada ayat 41 (laba-laba): kedua-duanya adalah
bilangan prima kembar, dengan angka yang diapit bilangan 30 dan 42, merupakan
pola heksagonal pula atau sistematika angka 6.
Sehubungan dengan angka 41,
kriptogram Frank Drake menggunakan kode 1271 garis : produk dari bilangan prima
31 dan 41. Peralatan ini dapat dipergunakan untuk memecahkan kode
komunikasi antargalaksi, yang diterima dari sinyal-sinyal ETI, Extra Terrestrial
Intelligent.11
Nah, sekarang pembaca
mendapat pengertian baru, mengapa struktur jumlah surat al-Qur'an "kebetulan"
merupakan rangkaian matematik (19 x 6), dengan koefisien angka 6,
yang sebelumnya tidak terungkap. Sekali lagi, bilangan prima
kembar 5 mewakili jumlah shalat dalam sehari, prima kembar 7
mewakili lapisan langit dan bumi (7lapisan dimensi/alam), 17 mewakili jumlah rakaat shalat,19 mewakili
kalimat basmallah dan struktur al-Qur'an, dan 29 mewakili
surat-surat fawatih. surat-surat lainnya menggunakan
bilangan prima 31 dan 41, misalnya Surat ar-Rahman dengan bilangan 31 dan
ayat di atas menggunakan bilangan 41. Semua mewakili bilangan prima
kembar yang mengapit pola angka 6: 6, 12, 18, 24, 30,
36,....n.
Surat "Penengah" ini
seolah-olah ingin menunjukkan rahasia alam semesta-dari pola heksagonal sarang
laba-laba:
Sebagian besar astrofisikawan percaya bahwa susunan multi alam
semesta ('alamin) mengambil
pola heksagonal; di mana
"gelembung (bubble) tengah"
dikelilingi oleh "6 gelembung lainnya dengan ukuran
sama". Susunannya kira-kira
sama dengan ice flake, yang
dibentuk oleh molekul air. Ini
adalah gambaran yang
palirng mendekati - karena (multi) alam semesta belum dapat dibuktikan
hanya diyakini oleh para
ilmuwan dengan pengukuran gaya gravitasi di kosmos dan jalannya cahaya.12
Al-Qur'an yang disusun
berdasarkan petunjuk Nabi Muhammad (taufiqi), tidak
sesuai dengan urutan turunnya wahyu, ternyata mempunyai struktur yang spesifik.
Penempatan surat, ayat, jumlah surat, jumlah ayat, semuanya tersusun
sedemikian rupa sehingga kehilangan, bertambah atau tertukarnya
ayat, apalagi tertukarnya surat, membuat kekacauan makna dan struktur tadi. Ini
membuktikan bahwa al-Qur'an telah terkodetifikasi secara sempurna sejak
'azali.
1.
Abdullah Arik, Beyond Probability -
God's Message in Mathematics, Journal, Submission
organisation, hal. 2.
2.
Contohnya adalah Dr. Carl Sagan dan Frank Drake, yang menemukan
cryptogram untuk komunikasi antar-bintang: pemecah kode komunikasi
dari sinyal ETI, Extra
Terrestrial Intelligent.
3. Baca lebih lanjut Peter Plichta,
God's Secret Formula,
atau situs-situs dari Dr. Peter Plichta.
4.Baca Muhammad Abdul Halim,
Memahami Al-Qur'an, atau Maulana Muhammad Ali,
The Religion of Islam. Di sisi sains, 'Arsy
adalah wilayah hyperspace, dimensi lebih tinggi dari alam semesta kita yang dikenal. Isi
alam semesta, 5% objek angkasa seperti bintang dan planet-planet, 25%
dark matter, dan sisanya 70 % adalah dark energy. Elemen kimia, hidrogen, unsur air melimpah ruah (99,9% ),
karena H adalah elemen paling ringan. Bintang baru mengubah
hidrogen menjadi elemen kimia yang lebih berat, helium. Baca
Encyclopedia Outerspace
dari David Darling atau keterangan ahli kosmos Sir Martin Rees dan ahli Fisika
Teori Dr. Michio Kaku: Our Cosmic' Habitat
dan Paarallel
Universes.
5.http://www.angelfire.com/on2/daviddarling/Drakecrypto.htm,
diterima 23 Desember 2003. Dari 1000 bintang terdekat, telah disisir dengan
program komputer belum ada tanda-tanda keberadaan ETI. Namun para ilmuwan tidak
putus asa, karena jumlah bintang di luar angkasa jauh lebih banyak daripada
jumlah butiran pasir di planet Bumi.
6. Ibid,
http://www.angelfire.com/on2/daviddarling/AreciboM.htm, diterima 27 Desember
2003. Antena Arecibo ini diketahui sebagai antena terbesar yang dipasang di
planet Bumi, berlokasi di Peru.
7.Ditemukan pertama kali oleh kelomp ok ilmuwan Fakir 60 Amerika Serikat. Selanjutnya, dikembangkan oleh para ahli matematika Muslim, termasuk surat-surat berbentuk bilangan prima dan ayat-ayat fawatih.
8.
Ilmuwan peneliti al-Qur'an di Amerika Scrikat, penulis beberapa artikcl tentang
Kitab Mulia.
9. Harun Yahya,
Menyingkap Rahasia
Alam Semesta, Dzikra, Mei 2002, hal.
21.
10. Pernyataan NASA:
http://www.geocities.vom/capeCanaveral/Hangar /9434/
sfshesag.html,
diterima 23 Desember 2003.
11. Kriptogram Frank Drake: http://www.angelfire.com/on2/daviddarling/Drakecrypto.htm, diterima 23 Desember 2003. Teknik terbaru memakai program komputer, ditransmisikan memakai foton (partikel cahaya), bukan sinyal radio lagi.
12.
Wawancara BBC mengenai ruang angkasa dan alam semesta:
http://216.239.57.1()4/search?q=cache:kiJt6f
ixXKAJ:www.bbc.co.uk/science/space/ spacechat/livechat/martin_rees.shtml+hexagonal,universes&hl=en&ie=UTF-8,
diterima 23
Desember 2003. Lebih lengkap baca "Our Casmic Habitat" dari Profesor Sir Martin Rees, seorang ahli kosmos. Gravitasi
adalah salah satu gaya dasar di alam semesta yang paling lemah, dari empat gaya
dasar yang diketahui.
|
Di kutip & diedit {dikit aja} dari ebook "Matematika Alam Semesta" oleh Arifin Mufti