Oleh karena itu LTE memperkenalkan beberapa type dari resource allocation dan tiap tipe tersebut menggunakan prosedur yang telah terdefinisi sebelumnya. Ada tiga tipe resource allocation dalam LTE, yaitu resource allocation type 0, 1, dan 2. Penggunaan tiap tipe ini ke dalam tiap DCI seperti terlihat pada tabel di bawah :
Perlu diketahui bahwa sampai saat release 10, DCI format sudah mencapai DCI format 4, namun pada tabel di atas hanya ditampilkan sampai DCI format 2 saja, untuk format di lain belum dapat ditampilkan.
Resource Allocation Type 0
Resource allocation tipe 0 adalah cara yang paling sederhana dalam mengalokasikan resource allocation. Pertama resource blok dibagi menjadi group. Group ini sering disebut sebagai Resource Block Group (RBG). Jumlah resource block dalam tiap group tergantung pada sistem bandiwidth yang digunakan. Artinya ukuran RBG berbeda-beda tergantung pada system bandwidthnya. Hubungan antara ukuran RBG (jumlah resource block dalam RBG) dengan sistem bandwidth seperti terlihat pada tabel di bawah :
Sebagaimana diketahui bahwa resource allocation tipe 0 mengalokasikan resource dengan menggunakan bit map dan tiap bit tersebut mewakili satu buah resource block group. Susunan pada RA 0 ini adalah "RB --> RBG" dan resource allocation dilakukan pada level RBG. Contoh di bawah mungkin dapat memperjelas ilustrai RA 0 ini. Ilustrasi ini menggunakan sistem bandwidth 10 Mhz. Satu hal yang harus selalu diingat bahwa setiap bit map merepresentasikan satu RBG, bukan satu RB.
Field pertama yang perlu diperhatikan yaitu "RB-Assign". RB-assign berjumlah 17 bit yang diperoleh dari perhitungan berikut. Pertama sistem bandwidth adalah 10 Mhz berarti jumlah maksimum resource blocknya adalah 50. Nah jumlah maksimum tersebut jika kita cocokkan dengan tabel 7.1.6.1-1 pada ilustrasi di atas akan diperoleh bahwa RBG size adalah 3. Sow 1 bit map yang merepresentasikan 1 RBG akan memiliki 3 buah resource block atau PRB. Jika indeks PRB dimulai dari 0 - 49 (total 50), maka RBG atau bit map yang dibutuhkan adalah 49/3 = 17. Nah ketemu deh jumlah bit mapnya 17 biji ;) * moga jelas wkwkwk
Kemudian jika melihat deretan bit RB-assign = 00110100000000000. Kita liat ada 3 biji bit 1, berarti jumlah RBG-nya adalah 3 buah. Karena 1 RBG = 3 RB, maka total RB adalah 9 RB. Telah diketahui bahwa 1 RB itu sama dengan 12 RE (resource element atau sering juga disebut subcarrier dalam domain frekuensi) maka total RE adalah 12 x 9 = 108. Nah sampai di sini telah diketahui bahwa terdapat 108 RE. Setelah itu mari kita lihat field "MCS" yang bernilai '0'. Jika MCS ini kita cocokkan dengan tabel 7.1.7.1-1 "Modulation and TBS index table for PDSCH" yang terdapat pada TS 36213 7.1.7.1, seperti terlihat di bawah : (tabelnya sebagian aja, soalnya agak panjang)
Pada tabel terlihat bahwa untuk indeks MCS = 0, maka modulation ordernya ada 2. Hal ini berarti 1 RE = 3 bit. Sooowww..... 108 RE = 108 x 2 bit = 216 bit. Nah dari sini telah diketahui bahwa MAC layer dapat melakukan uplink sebanyak 216 bit pada transmisi berikutnya.
Resource Allocation Type 1
Resource tipe 1 ini juga menggunakan bitmap untuk mengalokasikan resource block, namun pada RA 1 ini ditambahkan beberapa susunan atau layer. Layer baru ini disebut sebagai subset RBG. Sehingga total hierarki RA tipe 1 adalah "RB-->RBG-->RBG subset" dan resource allocation dikerjakan pada revel RBG subset. Satu RBG subset dibentuk dari beberapa buah RBG. Namun jumlah RBG dalam tiap RBG subset juga tergantung dari sistem bandwidth yang digunakan. Hal yang perlu diperhatikan dalam RA tipe 2 ini yaitu:
- Setiap bit dalam bitmap sudah langsung merepresentasikan 1 buah RB
- Setiap RBG dialokasikan secara berurutan "across" beberapa RBG subset, seperti terlihat pada contoh di bawah
- Jumlah subset sama dengan jumlah RB dalam RBG
- Tidak semua RB dapat dialokasikan karena jumlah subset tidak cukup untuk menkover semua RB
Contoh di bawah moga memberikan penjelasan yang lebih pas, pada contoh ini digunakan sistem bandwidth 10 Mhz.
Nah mari perhatikan field "RAType1", jumlah bit dalam field ini juga adalah 17 buah. Untuk memperoleh jumlah bit tersebut caranya sama dengan resource allocation tipe 0 sebelumnya. Namun pada RAType ini, 2 bit pertama menandakan subset, 1 bit berikutnya adalah shift, dan sisanya baru menunjukkan RB-Assign sebanyak 14 bit. Telah disebutkan di atas bahwa jumlah bit dalam bitmap atau RB-Assign sudah langsung menunjukkan jumlah resource block. Nah jika melihat RB-Assign tersebut hanya terdapat 3 buah bit 1, berarti jumlah resource blocknya ada 3 biji. Jika jumlah resource block ada 3 maka Resource Element (RE) = 3 x 12 = 36 RE. Sow.. klu udah dapat jumlah RE, langkah berikutnya adalah melihat field "MCS". MCS juga menunjukkan nilai 0, berati 1 RE = 2 bit. Sehingga jumlah bit total adalah 36 x 2 = 72 bit, selesai dah...!
Resource Allocation Type 2
Dalam RA type 2 ini, eNB mengalokasikan RB yang bersifat "contiguous", contiguous artinya berdekatan kali yah... ? :p. Contiguous RB tersebut adalah konsep "virtual" bukan konsep secara "physical". Ini berarti bahwa sekalipun MAC layer mengalokasikan beberapa contiguous RB, RB tersebut mungkin dapat secara tidak berurutan akan ditransmisikan pada PHY layer. Jadi harus ada aturan atau algoritma yang mengubah logical (virtual) RB allocation ini ke dalam bentuk physical RB allocation.
Ada dua tipe dari aturan konversi ini, yaitu localized dan distributed. Ketika digunakan localized maka baik virtual allocation ataupun physical allocation mengalokasikan RB dalam bentuk contiguous. Kemudian ketika digunakan distributed, virtual RB allocation bersifat contiguous namun physical allocation tidak bersifat contiguous, physical mendistribusikan RB pada range frekuensi secara keseluruhan. Di bawah ini adalah contoh ilustrasi untuk RA tipe 2 ini. Saya pikir ilustrasi ini sudah begitu jelas, jadi tidak usah ada penjelasan lagi dibawahnya. Pada contoh ini digunakan sistem bandwidth 10 Mhz juga.
From : sharetechnote
Reference:
TS-36.213 7.1.6 Resource Allocation
No comments:
Post a Comment