Tuesday, October 31, 2017
Friday, October 27, 2017
Wednesday, October 25, 2017
Daftar Kode Bank & Swift Kode Bank di Indonesia
Berikut daftar kode bank dan beberapa swift codenya...
Sumber :
http://bingung.my.id/post/kode-bank
No | Nama Bank | Kode Bank | Swift Code |
---|---|---|---|
1 | BCA | 014 | CENAIDJA |
2 | BNI | 009 | BNINIDJA |
3 | BRI | 002 | BRINIDJA |
4 | MANDIRI | 008 | BMRIIDJA |
5 | BANK MEGA | 426 | MEGAIDJA |
6 | CITIBANK N.A. | 031 | CITIIDJX |
7 | BANK DANAMON | 011 | DANEIDJ1 |
8 | BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) | 200 | BTANIDJA |
Sumber :
http://bingung.my.id/post/kode-bank
Registrasi Ulang kartu prabayar XL dan Telkomsel secara Online
Silahkan liad Videonya
Untuk Kartu XL : https://registrasi.xl.co.id/ulangUntuk Kartu Telkomsel : https://mobi.telkomsel.com/ulang
Thursday, October 5, 2017
Servis Motor Yamaha
Source :
https://otomotifnet.gridoto.com/read/02186990/servis-yamaha-all-new-soul-gt-boleh-lebih-cepat-?page=2
https://otomotifnet.gridoto.com/read/02186990/servis-yamaha-all-new-soul-gt-boleh-lebih-cepat-?page=2
Wednesday, October 4, 2017
Soal Matrix lagi
Pembahasan :
Klu ada yg salah.... mohon dikoreksi... dan klu ada yg g' ngerti... silahkan kasih komentar... :)
Pembahasan Video :
Tuesday, October 3, 2017
System Irigasi Yang Tepat Dan Distribusi Seragam (Distribution Uniformity - DU)
"DU merupakan teori dasar untuk irigasi yang efisien". DU menentukan batasan efisiensi penggunaan air yang dapat dicapai melalui pengaturan sistem irigasi. Mempunyai ukuran DU yang baik seperti mempunyai peralatan yang tepat untuk suatu pekerjaan tertentu"
Evaluasi dan atur sistem irigasi kita sehingga dapat bertindak sebagaimana yang kita didesain.
Sistem irigasi mengalami penurunan performa dari waktu ke waktu sehingga membutuhkan pengaturan secara periodik. Untuk menaksir performa sistem irigasi, kita harus melakukan test untuk menentukan sudah sejauh mana penurunan performanya jika dibandingkan dengan distribusi merata air terhadap seluruh lahan tanam. Test ini akan memberikan suatu variabel yang dikenal sebagai Distribution Uniformity (Distribusi Seragam) atau disingkat DU. Setelah kita mengetahui nilai DU, tindakan perbaikan dapat dilakukan untuk meningkatkan penggunaan efisiensi air dan kita juga dapat menggunakan nilai DU tersebut untuk membantu penjadwalan sistem irigasi kita.
Guna mendapatkan nilai DU dari suatu sistem irigasi, keluaran dan/atau tekanan dari jumlah percikan air harus dihitung dan dicatat. Ada dua nilai rata-rata yang diperoleh dari pengamatan ini yaitu: rata-rata total pengukuran yang dikenal sebagai global average (rata-rata total), dan 25% rata-rata total pengukuran terkecil yang dikenal sebagai low-quarter average (rata-rata seperempat pengukuran terendah). Nilai DU adalah rasio pembagian dari kedua variabel tersebut dan nilainya selalu dibawah 1. (Nilai DU selalu dikalikan dengan 100, dan tuliskan dengan menggunakan presentase.)
DU dapat menaksir hubungan antara 1/4 lahan kering kita dengan total seluruh lahan. Sebagai contoh, jika nilai DU kita adalah 0,75 maka 1/4 bagian terkering dari lahan kita memperoleh 75% air dari total rata-rata seluruh lahan. Dengan kata lain, dengan menggunakan rata-rata total lahan, jika irigasi kita dengan tepat memenuhi tidak hanya air yang digunakan oleh tumbuhan, tetapi juga air yang digunakan untuk penguapan dan pengeringan, maka 1/4 lahan terkering kita seharusnya 25% kekurangan air.
Oleh sebab itu, DU dapat digunakan sebagai panduan untuk meningkatkan waktu kerja irigasi kita untuk memastikan bagian lahan terkering dapat menerima jumlah air yang cocok. Jika kita menghitung bahwa dibutuhkan waktu kerja 4 jam untuk mengisi semua lahan dengan air, maka dengan membagi waktu kerja 4 jam dengan DU akan menghasilkan waktu kerja yang tepat untuk memastikan tanaman yang berada di lahan yang kering memperoleh air secukupnya.
Dengan ilustrasi diatas diperoleh :
Nilai DU yang baik umumnya :
Evaluasi dan atur sistem irigasi kita sehingga dapat bertindak sebagaimana yang kita didesain.
Sistem irigasi mengalami penurunan performa dari waktu ke waktu sehingga membutuhkan pengaturan secara periodik. Untuk menaksir performa sistem irigasi, kita harus melakukan test untuk menentukan sudah sejauh mana penurunan performanya jika dibandingkan dengan distribusi merata air terhadap seluruh lahan tanam. Test ini akan memberikan suatu variabel yang dikenal sebagai Distribution Uniformity (Distribusi Seragam) atau disingkat DU. Setelah kita mengetahui nilai DU, tindakan perbaikan dapat dilakukan untuk meningkatkan penggunaan efisiensi air dan kita juga dapat menggunakan nilai DU tersebut untuk membantu penjadwalan sistem irigasi kita.
Guna mendapatkan nilai DU dari suatu sistem irigasi, keluaran dan/atau tekanan dari jumlah percikan air harus dihitung dan dicatat. Ada dua nilai rata-rata yang diperoleh dari pengamatan ini yaitu: rata-rata total pengukuran yang dikenal sebagai global average (rata-rata total), dan 25% rata-rata total pengukuran terkecil yang dikenal sebagai low-quarter average (rata-rata seperempat pengukuran terendah). Nilai DU adalah rasio pembagian dari kedua variabel tersebut dan nilainya selalu dibawah 1. (Nilai DU selalu dikalikan dengan 100, dan tuliskan dengan menggunakan presentase.)
DU dapat menaksir hubungan antara 1/4 lahan kering kita dengan total seluruh lahan. Sebagai contoh, jika nilai DU kita adalah 0,75 maka 1/4 bagian terkering dari lahan kita memperoleh 75% air dari total rata-rata seluruh lahan. Dengan kata lain, dengan menggunakan rata-rata total lahan, jika irigasi kita dengan tepat memenuhi tidak hanya air yang digunakan oleh tumbuhan, tetapi juga air yang digunakan untuk penguapan dan pengeringan, maka 1/4 lahan terkering kita seharusnya 25% kekurangan air.
Oleh sebab itu, DU dapat digunakan sebagai panduan untuk meningkatkan waktu kerja irigasi kita untuk memastikan bagian lahan terkering dapat menerima jumlah air yang cocok. Jika kita menghitung bahwa dibutuhkan waktu kerja 4 jam untuk mengisi semua lahan dengan air, maka dengan membagi waktu kerja 4 jam dengan DU akan menghasilkan waktu kerja yang tepat untuk memastikan tanaman yang berada di lahan yang kering memperoleh air secukupnya.
Dengan ilustrasi diatas diperoleh :
Nilai DU yang baik umumnya :
- 75% untuk "hand move and side roll sprinklers" --> klihatannya ini istilah pertanian, kurang tau gimana mksndya... :D
- 94% untuk tetesan air dari pohon atau tumbuhan merambat
- 92% untuk tanaman berpetak
- 95% untuk ................???? @_@
Jika sistem irigasi kita mempunyai nilai DU yang mendekati nilai-nilai diatas, maka bisa dipastikan sistem irigasi kita sudah cukup baik.
Catatan :
Umumnya para petani mengairi sampai kelahan kering mereka. Namun kita tidak boleh menggunakan nilai DU tanpa memperhatikan faktor-faktor yang lain seperti penguapan dan kelembaban tanah. Faktor-faktor tersebut akan didiskusikan dibab berikutnya
HTTP Response Code
100 = Continue
101 = Switching Protocols
102 = Processing (WebDAV)
200 = OK
201 = Created
202 = Accepted
203 = Non-Authoritative Information
204 = No Content
205 = Reset Content
206 = Partial Content
207 = Multi-Status (WebDAV)
208 = Already Reported (WebDAV)
226 = IM Used
300 = Multiple Choices
301 = Moved Permanently
302 = Found
303 = See Other
304 = Not Modified
305 = Use Proxy
306 = (Unused)
307 = Temporary Redirect
308 = Permanent Redirect (experimental)
400 = Bad Request
401 = Unauthorized
402 = Payment Required
403 = Forbidden
404 = Not Found
405 = Method Not Allowed
406 = Not Acceptable
407 = Proxy Authentication Required
408 = Request Timeout
409 = Conflict
410 = Gone
411 = Length Required
412 = Precondition Failed
413 = Request Entity Too Large
414 = Request-URI Too Long
415 = Unsupported Media Type
416 = Requested Range Not Satisfiable
417 = Expectation Failed
418 = I'm a teapot (RFC 2324)
420 = Enhance Your Calm (Twitter)
422 = Unprocessable Entity (WebDAV)
423 = Locked (WebDAV)
424 = Failed Dependency (WebDAV)
425 = Reserved for WebDAV
426 = Upgrade Required
428 = Precondition Required
429 = Too Many Requests
431 = Request Header Fields Too Large
444 = No Response (Nginx)
449 = Retry With (Microsoft)
450 = Blocked by Windows Parental Controls (Microsoft)
451 = Unavailable For Legal Reasons
499 = Client Closed Request (Nginx)
500 = Internal Server Error
501 = Not Implemented
502 = Bad Gateway
503 = Service Unavailable
504 = Gateway Timeout
505 = HTTP Version Not Supported
506 = Variant Also Negotiates (Experimental)
507 = Insufficient Storage (WebDAV)
508 = Loop Detected (WebDAV)
509 = Bandwidth Limit Exceeded (Apache)
510 = Not Extended
511 = Network Authentication Required
598 = Network read timeout error
599 = Network connect timeout error
Reference :
http://www.restapitutorial.com/httpstatuscodes.html#
Monday, October 2, 2017
Sunday, October 1, 2017
Step2 Iseng Git - Versi Hyosoka :D
echo "# hisokacirclebutton" >> README.md git init git add . git commit -m "first commit" git remote add hisoka_github https://github.com/HyosokaPoipo/hisokacirclebutton.git git push -u origin master
Buat ngubah alamat remote :
git remote set-url hisoka_github git://new.url.here
Failed to Resolve: com.android.support.constraint:constraint-layout:1.0.2
Solution : Click File->Settings->Android SDK->SDK Tools. Then Install :
1. Constrains layout for android
2. Solver for constrains layout
Next... Clean your android project and rebuild again... :)
Doneee...
Subscribe to:
Posts (Atom)